Tidak ada yang menyangka dari balik gubug mungil nan sederhana ini menyimpan citarasa lontong pecel yang digemari masyarakat Lumajang dan luar kota.
Berlokasi di depan Lapangan Rowokokangkung, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, warung yang karib dengan nama Pecel Mak Ni ini membuat orang rela antre demi menikmati sajian lontong pecel dan es dawet yang sudah eksis sejak 15 tahun silam.
Baca Juga : Warung Ini Tawarkan Sensasi Makan di Tepi Sungai Brantas, Suasana Indahnya Bikin Betah
“Saya sudah 15 tahun jualan pecel, pengunjungnya kebanyakan dari Lumajang Kota dan kota lain,” ujar Mak Ni, pemilik warung.
Dikatakan olehnya, harga satu porsi lontong pecel Rp 5000, kalau dawet Rp 2.500 jadi total pengunjung hanya mengeluarkan uang 7.500. Setiap hari buka selama tidak repot membantu tetangga atau saudara yang memiliki hajatan.
“Hari minggu saya juga buka, selama tidak rewang ke saudara maupun tetangga ya tetap buka,” imbuhnya.
Baca Juga : 5 Jenis Sambel Ini Akrab dengan Lidah Orang Tulungagung, Kamu Suka yang Mana?
Sambungnya, saking ramenya, hampir setiap hari dagangan ludes, karena pengunjung datang langsung banyak. Biasanya pengunjung dari rombongan Goweser yang gemar menyusuri desa-desa lalu mampir. Kalau sudah habis, total omzet bisa sampai Rp 250.000 sehari.