Seruan untuk memboikot produk-produk Prancis terus menggema hingga saat ini. Bahkan ada swalayan di Jawa Timur yang turut dalam gerakan boikot produk negara yang memiliki jargon kebebasan itu.
Swalayan tersebut adalah Dalwa Mart yang dikelola Pondok Pesantren Darullughoh Wad Dakwah Raci, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Baca Juga : Viral, TokoBASMALAH Instruksikan Semua Toko Keluarkan Produk Perancis
Dalwa Mart mengosongkan etalase mereka dari produk-produk Prancis. Hal itu diketahui dari berbagai unggahan di media sosial. Dalam unggahan itu terlihat ada pramuniaga yang tengah mengambil produk-produk Prancis dari etalase.
Kabar pemboikotan produk Prancis oleh Dalwa Mart pun sudah sampai ke berbagai pesan singkat WhatsApp. Sederet produk mulai dari makanan, minuman, susu formula, hingga produk kecantikan yang biasa dipasang di etalase pun sudah mulai diturunkan oleh para pramuniaga.
Aksi boikot terhadap produk asal Prancis itu memang sudah banyak dilakukan di beberapa negara di dunia. Aksi itu dilakukan lantaran ucapan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap melakukan penghinaan terhadap Islam dalam kasus yang terkait ditampilkannya karikatur Nabi Muhammad di Prancis. Berbagai negara di belahan dunia juga melontarkan kecaman atas pernyataan Presiden Macron yang sangat menyakiti hati umat muslim di dunia.
Dalwa Mart sendiri merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi umat yang diinisiasi dan dikelola oleh Pesantren Darul Lughah Wadda'wah. Selain Dalwa Mart, ponpes yang berada di Pasuruan itu juga memiliki banyak jenis usaha lain.
Sedikitnya ada sembilan bidang usaha yang dijalankan Ponpes Dalwa, yaitu hotel, minimarket, pembuatan roti, air minum kemasan, furniture, fashion, percetakan, travel haji dan umrah, serta katering. Pengembangan usaha untuk pemberdayaan ekonomi umat itu pun sebelumnya mendapatkan banyak apresiasi.
Baca Juga : Ragu Gudang Dupa Terbakar akibat Korsleting Listrik, Pemilik Pasrah Polisi
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron dituding menghina Islam ketika ia menyampaikan pidato untuk memimpin penghormatan bagi guru Prancis, Samuel Paty, yang dipenggal seorang muslim Prancis setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswanya.
Dalam pidatonya, Macron bersumpah bahwa Prancis 'tidak akan menghentikan kartun (karikatur)' dan menyebut sang guru dibunuh 'karena Islamis menginginkan masa depan kita'. Macron juga menyatakan perang terhadap 'separatisme Islam' yang diyakininya telah mengambil alih sejumlah komunitas muslim di Prancis.