free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Kembangkan Bunga Telang Unggul di Lereng Gunung Lawu, Tim UGM Gunakan Teknologi Vertikultur

Penulis : Suwandi - Editor : Nurlayla Ratri

26 - Oct - 2020, 16:11

Placeholder
Sukses,  tim pemenang hibah Teknologi Tepat Guna (TTG) Direktorat Pengabdian UGM di Desa Jaten, Kecamatan Jogorogo, Ngawi, memberikan salah satu tanaman kepada warga. (Foto: Dokumen JatimTIMES)

Bunga telang atau Clitoria ternatea (Famili Fabaceae) kini makin populer di masyarakat. Selain digunakan sebagai pewarna alami, kelopak bunga ini juga kerap diseduh sebagai pengganti teh.

Masyarakat yang tengah banyak mengembangkan budidaya bunga telang, di antaranya di Desa Jaten, Kecamatan Jogorogo, Ngawi. Untuk meningkatkan produksi petani setempat, tim pemenang hibah Teknologi Tepat Guna (TTG) Direktorat Pengabdian UGM mengenalkan teknologi vertikultur.

Baca Juga : Membanggakan! Para Siswa SMK di Kota Malang Raih Penghargaan LKS SMK Nasional 2020

Tim yang terdiri dari Atus Syahbudin, Nasih Widya Yuwono, Zulfa Parulian Alzuhdy, serta Ridla Arifriana ini terus mendorong upaya pengembangan bunga telang dengan bibit unggul pada para petani di lereng Gunung Lawu. 

Salah satu anggota tim, Nasih Widya Yuwono mengungkapkan pihaknya memberi pelatihan budidaya bunga telang bermahkota tumpuk pada Kelompok Tani Citrun Jaya. 

Selain itu, petani juga dikenalkan dengan teknologi verikultur. “Pertanian dengan teknik vertikal ini memungkinkan tanaman telang memperoleh cahaya matahari lebih optimal,” urai Nasih.

Caranya, batang tanaman bunga telang dibuat yang kokoh dan besar, diberi tiang dan anjang-anjang, sehingga tanaman dapat merambat lebih tinggi. Cabang-cabangnya yang banyak dapat menjuntai ke mana-mana. 

"Bunga yang dihasilkan akan lebih banyak lagi karena memperoleh sinar matahari secara merata, dari bawah hingga atas,” jelas Nasih 

Nasih juga menyarankan perlunya pemberian pupuk agar tanaman bunga telang tumbuh subur. Pupuk dapat pula diambilkan dari Pupuk Organik Cair (POC) hasil olahan limbah rumah tangga dengan penerapan teknologi ember tumpuk. Dengan demikian, penerapan teknologi ini bersifat ramah lingkungan dan masyarakat pun semakin sejahtera.

Dengan pemanfaatan teknologi tersebut, memungkinkan petani bunga telang dapat menjual lebih banyak bunga kering dan mendapatkan uang lebih banyak lagi.

Baca Juga : Motor Literasi, Permudah Pelayanan Perpustakaan Desa Sampai ke Pelosok

Para petani pun sebenarnya sudah merasakan manfaat dari pertanian bunga telang.

“Selama pandemi ini saya memanen hampir 10 kilogram bunga kering. Awalnya, saat lockdown, saya tidak bisa menjualnya. Pada waktu agak longgar, saya dapat menjualnya sekitar Rp 200 ribu,” ujar Sarsam Wahyudi, salah satu petani.

Sebagai informasi, bunga telang merupakan tanaman merambat yang dapat dibudidayakan di pekarangan rumah. Berkat bintil akarnya, tanaman ini mampu mengikat nitrogen dari udara sehingga turut menyuburkan tanah di sekitarnya. 

Mahkota bunga telang yang berwarna biru memberikan banyak manfaat atau berkhasiat bagi kesehatan. Di antaranya untuk detoksifikasi, obat batuk, mengobati infeksi tenggorokan, sakit kepala, dan bisul. Dapat pula untuk mengatasi stres, gangguan penglihatan, mencuci darah, dan memperkuat saraf tubuh.


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Suwandi

Editor

Nurlayla Ratri