Kabupaten Blitar semakin terdepan dalam bidang pengelolaan sampah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kota/kabupaten lain yang belajar pengelolaan Bank Sampah ke Kabupaten Blitar.
Ya, beberapa program pengelolaan sampah yang diinisiatori Dinas Lingkungan Hidup (DLH), seperti Balistik (Blitar Libas Sampah Plastik) nyata membuat Blitar sukses mengelola sektor persampahan.
Baca Juga : Jumat Berkah, Pjs Ketua PKK Kabupaten Blitar Berbagi Bersama KTW Desa Rejowinangun
Selama tempat pembuangan sampah dan tempat pemrosesan akhir sampah yang berfungsi maksimal, DLH juga aktif memberikan pembinaan dan pendampingan kepada Bank Sampah melalui dana yang bersumber dari APBD maupun Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Tak heran memang bila pengelolaan sampah di Kabupaten Blitar menjadi rujukan bagi daerah lain dan lembaga terkait.
Belum lama ini Kabupaten Blitar menerima dua kunjungan. Pertama kunjungan studi lapang Tim dari Balai Taman Nasional Bunaken Sulawesi Utara pada awal Oktober kemarin. Dan kedua kunjungan monitoring dari Biro Perekonomian Setda Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Jumat 16 Oktober 2020.
“Alhamdulillah, Kabupaten Blitar dipercaya sebagai rujukan untuk pengelolaan persampahan. Semoga kedepan kami dari DLH bisa semakin meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di Kabupaten Blitar,” ungkap Kepala DLH Kabupaten Blitar Ir Krisna Triatmanto melalui Kepala Seksi (Kasi) Persampahan DLH Eko Harnanto, Senin (19/10/2020).
Dikatakan Eko, Balai Taman Nasional Bunaken berkunjung dalam rangka studi lapang. Salah satu yang dipelajari yakni pengolahan sampah plastik menjadi BBM. Ada beberapa Bank Sampah yang dikunjungi oleh tim dari Bunaken yakni TPST 3R di Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro, Bank Sampah Hidup Maju di Kelurahan Jegu Kecamatan Sutojayan, TPST 3R di Kelurahan Wlingi dan TPA Tegalasri di Kecamatan Wlingi.
Dalam kunjungan ini tim juga mendapat paparan langsung dari Muryani, kader Bank Sampah dari Wlingi yang menemukan mesin pengolah sampah plastik menjadi BBM.
“Semoga hasil dari studi lapang ini bisa diaplikasikan. Di dekat Taman Nasional Bunaken itu ada pantai. Nah, di pantai itu banyak sekali sampah plastik yang belum dikelola dengan baik. Mereka ingin tahu cara mengolah sampah plastik ini menjadi BBM. Di binaan kami ada Bank Sampah 3R, alat pengolahannya bisa dibeli, ini yang kami sarankan,” jlentrehnya.
Sementara Biro Perekonomian Pemprov Jatim dalam kunjungannya merasa terkesan dengan pengelolaan Bank Sampah di Kabupaten Blitar. Mereka berharap pengelolaan sampah secara terpadu dan program seperti Balistik di Kabupaten Blitar bisa diterapkan di daerah lain di Jawa Timur.
“Kesan mereka, Bank Sampah di Kabupaten Blitar bukan sekedar pengelolaan saja. Tapi ada daur ulang dan kreasi dari anggota Bank Sampah. Mereka sangat apresiasi dan dalam kesempatan ini juga membeli hasil kreasi dari anggota Bank Sampah kami. Dan dari kami berharap kedepan tim dari provinsi bisa ikut memberikan sentuhan pengelolaan Bank Sampah di Kabupaten Blitar melalui bantuan anggaran untuk mencukupi sarana dan prasarana Bank Sampah,” imbuhnya.
Baca Juga : Pjs Bupati Blitar Budi Santosa Yakin Pembangunan JLS akan Berdampak Positif pada Semua Sektor
Dalam kunjungannya Biro Perekonomian Setda Pemprov Jatim mengunjungi dua Bank Sampah di Kecamatan Sutojayan. Masing-masing Bank Sampah Sumber Rejeki di Kelurahan Sutojayan dan Bank Sampah Hidup Maju di Kelurahan Jegu.
“Ini menjadi motivasi kami dari DLH. Semoga kedepan semakin banyak Bank Sampah di Kabupaten Blitar yang dikunjungi baik oleh lembaga pemerintah maupun CSR dari perusahaan-perusahaan swasta yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan,” tukas Eko.
Lebih dalam Eko menyampaikan, kunjungan dari daerah lain dan lembaga terkait ini juga menjadi motivasi bagi DLH dan kader-kader Bank Sampah di Kabupaten Blitar untuk mengelola sampah lebih baik lagi kedepanya. Diketahui pengelolaan sampah di Kabupaten Blitar sempat vakum beberapa waktu akibat Covid-19 dan kini mulai bergairah kembali.
Berdasarkan catatan DLH, di Kabupaten Blitar saat ini terdapat 170 Bank Sampah. Berkat pembinaan yang konsisten, jumlah Bank Sampah dan kader-kadernya semakin hari semakin bertambah.
“Kader-kader Bank Sampah kami sempat vakum akibat Covid-19. Harga sampah plastik anjlok akibat pandemi. Nah, ketika vakum mereka mulai menabung sampah lagi dan kini mulai bangkit. Semoga ke depan keberadaan Bank Sampah ini benar-benar memiliki nilai manfaat ekonomis bagi warga. Disamping itu tentu keberadaan Bank Sampah bisa mewujudkan Kabupaten Blitar bebas sampah,” pungkasnya.(Adv/Kmf)