Direktur Rumah Sakit dr. Haryoto Lumajang, dr. Halimi Maksum membenarkan bahwa sejak adanya pasien Covid-19 di rumah sakit itu, pihaknya mengeluarkan larangan bagi penjual makanan berjualan di dalam rumah sakit.
Namun diakui dr. Halimi Maksum, pembatasan itu bukan hanya kepada para pedagang saja, pengunjung rumak sakit untuk menjenguk pasien juga dibatasi.
Baca Juga : Agar Merasa Memiliki, Pramuka Lumajang Akan Dilibatkan Hijaukan Glagah Arum
"Bukan hanya pedagang, pengunjung yang akan mengunjungi keluarganya di rumah sakit ini juga kita batasi. Ini kita berlakukan sejak adanya Covid-19 di Lumajang," kata dr. Halimi Maksum.
Pihak rumah sakit, sebagaimana dijelaskan dr. Halimi Maksum juga memahami bahwa akibat larangan itu akan mengurangi penghasilan para pedagang.
"Kita tahu itu. Tapi kita jug membatasi orang masuk rumah sakit untuk menghindari penularan Covid-19," jelasnya kepada Jatimtimes.
Saat ini pihak rumah sakit masih melakukan evaluasi, dan jika situasinya mulai membaik, ada kemungkinan mereka akan diperbolehkan kembali berjualan seperti biasa.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Kawal Aspirasi Buruh Jatim Hingga ke Jakarta
"Kita sangat memahami kondisi itu. Jika memang Covid-19 ini mulai berkurang, mungkin nanti kita akan kembalikan seperti semula. Karena kita tahu penghasilan mereka pasti turun karena aturan ini," kata dr. Halimi kemudian.
Sebagaimana ditulis media ini sebelumnya, sejak diberlakukan larangan berjualan di dalam rumah sakit dr. Haryoto Lumajang, jumlah pedagang yang masih bertahan tinggal 6 orang saja, dari 32 pedagang sebelum Covid-19.