Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam kurun waktu beberapa pekan belakangan ini, bukan berarti menyiutkan nyali si jago merah untuk beraksi. Terbukti, dalam kurun waktu dua minggu, atau tepatnya sejak awal bulan Oktober 2020 hingga menjelang pertengahan bulan, Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Kabupaten Malang, sudah menangani sedikitnya 7 insiden kebakaran.
Terbaru, insiden kebakaran terjadi pada akhir pekan kemarin (Minggu, 11/10/2020). Dijelaskan Kepala Seksi PPK Kabupaten Malang Agus Suyanto, pihaknya harus menerjunkan 4 unit mobil pemadam dari PMK Kabupaten Malang dan PT Pindad, guna memadamkan kebakaran yang terjadi di salah satu rumah warga yang berlokasi di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang tersebut.
Baca Juga : Aliansi Malang Melawan dan LBH Sayangkan Tindakan Represif Polisi saat Amankan 129 Pendemo
”Dugaan sementara kebakaran dipicu karena korsleting listrik. Untuk memastikan penyebab kebakaran kasusnya masih ditangani oleh pihak kepolisian,” terang Agus saat dikonfirmasi Senin (12/10/2020) malam.
Di sisi lain, Agus menceritakan jika 3 mobil pemadam milik PMK Kabupaten Malang dan 1 unit milik PT Pindad yang diterjunkan ke lokasi kejadian, baru bisa memadamkan kebakaran sekitar 2 jam paska kebakaran terjadi.
”Tidak ada korban jiwa maupun luka, namun kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp 70 juta,” ujar Agus.
Terpisah, Kepala Bidang PPK Kabupaten Malang Goly Karyanto, mengimbau kepada masyarakat khususnya yang tinggal di Kabupaten Malang untuk lebih waspada. Pasalnya, dalam periode bulan Oktober 2020 ini, kebakaran nyaris terjadi setiap hari.
”Hampir setiap hari kami mendapat laporan kebakaran. Tercatat mulai tanggal 4 (Oktober 2020) sampai dengan saat ini (Senin 12/10/2020) sudah ada 7 laporan kejadian kebakaran yang kami tangani,” ucap Goly.
Seperti analisa di setiap tahunnya, lanjut Goly, insiden kebakaran yang marak terjadi di bulan Oktober 2020 ini didominasi dari wilayah lingkar Kota Malang. Yakni, meliputi Kecamatan Singosari, Kepanjen, Pakis dan sekitarnya.
”Bulan ini (Oktober 2020) laporan kebakaran paling banyak terjadi di (Kecamatan) Kepanjen dan Singosari,” ungkapnya.
Baca Juga : Diterjang Hujan, Bunga Tanaman Apel Rontok, Petani di Kota Batu Terancam Merugi
Lebih rinci, dari 7 kejadian kebakaran di bulan Oktober 2020 ini, 4 diantaranya terjadi di Kecamatan Kepanjen dan Singosari. Di mana, dari 2 kecamatan tersebut masing-masing wilayah terjadi 2 kali insiden kebakaran.
Sedangkan untuk 3 kejadian kebakaran lainnya, terjadi di Kecamatan Pakis, Karangploso, dan Turen yang masing-masing wilayah terjadi 1 insiden kebakaran di bulan Oktober 2020.
”Dari 7 kejadian yang kami tangani, faktor utama penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Jika ditotal kerugiannya mencapai kisaran Rp 180 juta,” pungkasnya.