Rencana pelatih kepala Carlos Oliveira Arema FC mendatangkan tambahan satu pemain asing dengan paspor Asia kandas. Sebab, usulan nama pemain asal Australia yang disodorkan kepada manajemen untuk mengisi posisi Striker tidak disetujui. Akibatnya, pemain asal Australia itupun batal didatangkan ke Kota Malang.
Manajemen Arema FC kurang begitu setuju saat pelatih kepala Carlos Oliveira menyodorkan nama Striker yang diproyeksikan bisa digunakan untuk tim Singo Edan dalam melanjutkan kompetisi Liga 1 2020. Meskipun tim pelatih menyebut kehadiran Striker asing bisa membuat gairah penyerang lokal untuk lebih berkontribusi pada setiap pertandingan.
Baca Juga : Branding Atlet Berprestasi, Cara Disporapar Gaet Atlet Usia Dini
Pertimbangannya karena di tengah keterbatasan anggaran, manajemen juga berharap kepada tim pelatih mencari pemain yang benar-benar berkualitas namun juga tidak menguras kantong tim.
Manager umum Arema FC Ruddy Widodo mengaku bahwa ia telah melihat video yang dikirim oleh Carlos Oliveira. Dan menurutnya kualitas Striker tersebut masih kurang maksimal jika didatangkan untuk tim Singo Edan musim ini. "Katanya, dia (Carlos Oliveira) mendapat nama pemain itu dari agen. Tapi setelah kami lihat (melalui video) kualitasnya masih kurang," kata Ruddy.
Ruddy berdalih daripada menggunakan Striker asing namun kualitasnya standar, ia mengaku lebih baik menggunakan Striker lokal seperti Dedik Setiawan, Kushedya Hari Yudo atau M. Rafli. "Daripada tidak terlalu bagus, lebih baik kami maksimalkan penyerang lokal saja," imbuh Ruddy.
Di sisi lain, Arema FC telah mendatangkan dua legiun asing asal Brasil yakni Caio Ruan dan Bruno Smith. Caio sendiri berposisi sebagai defender dan Bruno berposisi sebagai playmaker. Keduanya diproyeksikan menggantikan posisi dari Matias Malvino yang tidak dilanjutkan kerja samanya oleh Arema FC dan Oh In-Kyun yang memilih mundur dari tim karena mengakhiri karir sepak bola di tahun 2020.
Baca Juga : Arema FC Butuh Penyerang Asing asal Asia
Dengan datangnya dua pemain asing itu, Ruddy mengaku mendapatkan arahan dari jajaran direksi untuk lebih berhemat. Mengingat kompetisi belum jelas kapan akan dimulai dan tim sendiri tidak mendapat pemasukan sama sekali karena kompetisi dihentikan. "Direksi juga minta agar kami hemat setelah merekrut pelatih, Caio, dan Bruno," tegasnya.