2021 mendatang, Kota Malang bakal punya mobil derek sendiri. Hal ini setelah Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mengusulkan anggaran untuk pembelian mobil derek sekitar Rp 2 miliar.
Dengan memiliki mobil derek sendiri, tentunya akan mempermudah masyarakat kota Malang maupun sekitarnya, ketika mengalami mogok kendaraan saat berada di Kota Malang. Masyarakat bisa meminta bantuan kepada Dishub Kota Malang, bila nantinya kendaraan mogok di tengah jalan dan memerlukan mobil derek.
Baca Juga : Sambut Musim Hujan, DLH Kota Malang Minta Masyarakat Lakukan Ini
"Selain itu untuk proses evakuasi kendaraan terlibat kecelakaan juga akan lebih mudah dan tidak perlu untuk menyewa derek dari luar. Termasuk juga untuk menindak kendaraan-kendaraan yang parkir liar," kata Handi Priyanto Kepala Dishub Kota Malang, Sabtu (10/10/2020).
Lebih lanjut dijelaskannya, masyarakat juga tak usah khawatir perihal biaya pemanggilan mobil derek Dishub. Sebab nantinya bagi masyarakat yang memerlukan mobil derek Dishub Kota Malang akan dikenakan tarif 0 rupiah alias gratis.
"Ini kan mobil pelayanan, misal ada kecelakaan, kendaraan mogok butuh segera dievakuasi, bisa dipanggil. Kalau seperti kemarin yang mobil satpol di bakar, kita evakuasinya kesulitan. Kita nggak punya mobil derek, akhirnya harus nunggu besoknya baru bisa mendatangkan mobil derek dari luar," ujar Handi.
Mobil derek yang menjadi armada di Kota Malang, nantinya merupakan rakitan dan buatan dari Jepang. Mobil derek yang dipesan ini sudah terbukti tangguh, dan telah dimiliki oleh beberapa daerah, seperti DKI Jakarta maupun Surabaya.
"Kalau beli derek lokal memang lebih murah, tapi beberapa daerah lain yang memakai derek lokal, bilang jangan memakai seperti ini, karena nanti harga murah tapi biayanya akan tinggi diperawatan," ungkapnya.
Selain itu, kemampuan mobil derek yang akan menjadi armada di Kota Malang ini juga memiliki kemampuan untuk mengevakuasi dari pinggir, dan tidak hanya dari depan. Sehingga dengan adanya kemampuan itu, tentunya akan sangat cocok sekali menjadi mobil derek perkotaan, seperti di Kota Malang.
"Cocok untuk kota. Karena kalau mengevakuasi mobil di lokasi padat, dereknya bisa ngambil dari samping, tidak harus dari depan. Kalau harus dari depan kan jaraknya harus ada, sehingga kalau berada di lokasi padat tentu akan sulit," paparnya.
Baca Juga : DLH Kota Malang Sebut Partisipasi Masyarakat Terapkan 3R Meningkat
Tahun 2020, sebenarnya pihak Dishub Kota Malang memiliki anggaran untuk pengadaan mobil derek. Namun karena terkena recofusing anggaran untuk Covid-19, akhirnya pengadaan dialihkan dan diusulkan tahun 2021.
"Mudah-mudahan disetujui tim anggaran dan badan anggaran DPRD," pungkas Handi.
