Selama beberapa bulan terakhir, ketersediaan pangan pokok di Kota Batu mengalami surplus meski di tengah pandemi covid-19. Karena itu, selama tiga bulan ke depan, tidak perlu ada kecemasan lantaran diperkirakan kebutuhan pangan aman di Kota Batu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Batu Wiwik Nuryati menjelaskan, surplus yang terjadi selama September, angka kebutuhan dari ketersediaan jauh lebih tinggi. Rinciannya, beras mencapai 1.662 ton, cabai rawit 38 ton, jagung 77 ton, daging sapi 110 ton, daging ayam 182 ton, telur ayam 160 ton.
Baca Juga : Sambut Musim Hujan, DLH Kota Malang Minta Masyarakat Lakukan Ini
“Kemudian bawang merah 67 ton, bawang putih 63 ton, kedelai 222 ton, gula 214 ton, dan minyak goreng 177 ton. Jadi, 12 komoditas kebutuhan pangan ketersediaannya mengalami surplus pada September,” ucapnya.
Meskipun mengalami surplus selama beberapa bulan terakhir, Wiwik memgakui beberapa komoditas cenderung mengalami ketidakstabilan harga di masa pandemi ini. Tetapi stok ketersediaannya mengalami surplus.
Dalam memenuhi ketersediaan pangan ini, Dinas Ketahanan Pangan bukan hanya mengandalkan produk lokal, tetapi juga impor dari ibeberapa daerah lainnya.
Surplus bahan pangan juga tercapai karena tidak terjadi kenaikan permintaan yang signifikan hingga saat ini. “Kami memprediksi mulai Oktober, November, hingga Desember, ketersediaan bahan pangan untuk Kota Batu tetap aman,” imbuh Wiwik, Sabtu (10/10/2020).
Dengan ketersedian kebutuhan pangan yang aman hingga akhir tahun, warga Kota Batu tidak perlu panik. Terlebih pendataan kerap dilakukan setiap minggu untuk melihat ketersediaan bahan pangan di Kota Batu.
Baca Juga : Dewan Minta Rolling Door Pasar Wisata Sidomulyo Bisa Dituntaskan Tahun Ini
“Kami lakukan pendataan ketersediaan kebutuhan ini setiap satu minggu sekali. Sehingga kami tahu perkembangannya,” terang pejabat yang tinggal di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, itu.