Kasus ini nampaknya menjadi pelajaran agar tidak ceroboh atau sembarangan ketika meletakkan suatu barang. Sebab, potensi kejahatan selalu ada kapan dan dimana saja keberadaannya.
Seperti halnya yang terjadi di Jalan Bandulan gang IV, Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Hp Samsung A9 milik seorang bocah Sekolah Dasar (SD) bernama DM (12) yang diletakan di ruang tamu rumahnya, tiba-tiba raib digasak maling.
Baca Juga : Berdalih Bayar Utang, Karyawan di Blitar 2 Tahun Nyolong Bibit Parfum Milik Majikan
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (8/10/2020), sekitar pukul 14.30 WIB. Novianto (38) paman korban, menjelaskan, jika saat itu Hp milik keponakannya tersebut memang sengaja diletakkan diruang tamu. Setelah itu, keponakannya pergi ke masjid dekat dengan rumah untuk salat ashar.
Sementara, di dalam rumah, hanya terdapat ibu korban yang tengah berada di belakang rumah lantaran tidak mengetahui jika anaknya meletakkan hp di ruang tamu.
"Ya diletakkan di ruang tamu, di situ kan perkampungan padat, jalan depan juga nggak lebar, sehingga mungkin di dalam ruang tamu ini terlihat dari depan sehingga hp juga terlihat," jelasnya.
Setelah keponakannya pulang sesuai salat dari musala, ia kemudian mencari hp miliknya yang sebelumnya ia letakkan di ruang tamu. Saat itu, ia begitu kebingungan mencari hp miliknya. Ia sempat bertanya kepada ibunya, tapi tidak mengetahui keberadaan hp sang anak.
"Diduga ya diambil sama pelaku yang pas lewat di depan rumah. Kan dalam ruang tamu dari jalan kelihatan. Apalagi di sini juga banyak orang yang lewat. Tapi saat itu ibunya juga nggak dengar ada berisik suara orang masuk," bebernya.
Setelah itu, paman korban kemudian mengupayakan untuk mencari keberadaan hp korban melalui fitur pencarian hp. Namun sayangnya, hal tersebut terkendala oleh korban yang lupa terhadap password maupun email miliknya.
Baca Juga : Bergaya Hidup Mewah, Pria Ini Dibekuk Polisi Karena Lunasi Utang dengan Uang Perusahaan
"Karena lupa ya mau gimana lagi. Kalau hpnya belum ada setahun belinya. Kerugiannya ya sekitar Rp 2,5 juta. Saya lihat masih segitu harga second-nya," jelasnya.
Pasca kejadian tersebut, dikatakan paman korban jika pihaknya mengaku mengikhlaskan hp korban yang hilang. Pihak keluarga tidak melaporkan kasusnya ke pihak berwajib.
"Saat itu juga nggak ada saksi mas, CCTV juga nggak ada. Keluarga mengikhlaskan," pungkasnya.