Aksi penolakan Omnibus Law Cipta Kerja di Kota Malang yang diwarnai kerusuhan sempat membuat pelaku UMKM yang menggelar pameran di lobi utama Gedung DPRD Kota Malang ketakutan. Pasalnya, beberapa oknum massa yang turut serta dalam demo melemparkan batu hingga flare ke arah gedung rakyat.
Aksi lempar batu, botol, dan benda yang diduga petasan itu membuat aktivitas pameran porak poranda. Sehingga pelaku UMKM pun semburat dan menyelamatkan produk mereka masing-masing. Para pelaku UMKM yang melakukan pameran pun diminta untuk langsung menyelamatkan diri.
Baca Juga : Sempat Mereda, Polisi Ajak Duduk Pendemo
Para pelaku UMKM itu pun menyelamatkan diri dengan berlari ke lantai dua hingga lantai tiga gedung DPRD Kota Malang untuk bersembunyi. Saat kondisi sedikit kondusif, mereka pun kembali ke area lobi dan menyelamatkan seluruh barang-barang yang dimiliki.
"Tadi itu luar biasa ngerinya mba, bukan batu aja yang masuk, ada flare juga yang masuk. Untung tadi petugasnya cekatan," terang salah satu peserta pameran, Sulihah pada MalangTIMES.
Kondisi yang mencekam itu menurutnya sempat membuat seluruh peserta pameran panik. Bahkan mereka sempat dibuat bingung harus menyelamatkan diri atau menyertakan barangnya untuk turut diselamatkan. Pasalnya, kondisi sangat kacau dan disertai dengan berbagai letusan yang berasal dari gas air mata dan juga lemparan batu.
"Kita semua ngungsi di ruangan Pak Made (Ketua DPRD Kota Malang; red). Beruntung petugas mengutamakan keselamatan ibu-ibu," tambahnya.
Saat ini, kondisi lobi utama Gedung DPRD Kota Malang pun sepi. Produk pameran pun telah dievakuasi sepenuhnya dan dibawa oleh masing-masing peserta pameran. Pasalnya, pameran terpaksa dihentikan meskipun jadwalnya berakhir pada Sabtu (10/10/2020) mendatang.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menyampaikan permintaan maafnya kepada para pelaku pameran batik yang digelar di gedung rakyat tersebut. Terlebih, pameran dihentikan tak sesuai dengan jadwal.
"Karena keselamatan masyarakat lebih penting," terangnya.
Baca Juga : Tolak UU Cipta Kerja, GMNI-PMII Kepung Kantor DPRD Pamekasan
Sementara itu, beberapa titik di Gedung DPRD Kota Malang terpantau mengalami kerusakan pasca ricuh yang mewarnai aksi penolakan Omnibus Law Cipta Kerja yang dilaksanakan di area Alun-Alun Tugu Kota Malang.
Sempat terjadi aksi lempar botol oleh oknum pendemo juga tembakan gas air mata. Aksi itu memanas hingga beberapa kawasan di area Gedung DPRD Kota Malang dan Balai Kota Malang. Bahkan, aksi yang memanas itu sempat terjadi hingga di kawasan depan Stasiun Kotabaru Malang.