Video pendek berdurasi 33 detik yang sempat diungggah dan viral di media sosial di Tulungagung tentang seorang pria mengamuk terungkap motifnya.
Video unggahan akun Iksan Efendi yang kemudian dihapus itu diberi caption "Jaluk warisan, wong tuwo sik utuh, akhire ngamuk meresahkan warga".
Baca Juga : Lepas Kendali, Sepeda Motor Alami Kecelakaan Tunggal di Bok Brombong Tulungagung
Saat dikonfirmasi, Iksan membenarkan peristiwa itu, menurutnya pria yang sebut saja Sogol (35) sebelumnya datang ke rumah orang tuanya di Desa Pulotondo Kecamatan Ngunut, lalu mengamuk. Dengan memecahkan sejumlah kaca rumah, mengobrak-abrik kursi di ruang tamu dan berteriak-teriak, Sogol meminta warisan ke orang tuanya.
"Padahal saat itu tetangganya ada yang meninggal dunia, banyak yang takziyah di situ," ucap Iksan, Minggu (27/09/2020) saat dihubungi via massanger.
Awalnya para petakziyah diam, namun karena amukan itu kemudian memanas dengan berbagai umpatan ancaman pada ibu kandungnya, warga langsung mendatangi Sogol.
"Warga marah atas kelakuan anak yang berani pada orang tua, apalagi mengancam demikian," ujarnya.
Diingatkan dengan kata agar tidak melakukan tindakan yang lebih parah, Sogol tak mendengarkan. Warga kemudian menyeret Sogol dari dalam rumah sambil mengusirnya pergi dari lingkungan itu.
"Nasehat warga tak didengar, dia diseret keluar dan diusir paksa," ungkapnya.
Jika Sogol dikatakan tidak waras, Iksan justru meragukan. Pasalnya, Sogol jika datang ke rumah orang tuanya selalu naik dan dapat mengendarai mobil sendiri.
Dalam video itu, Sogol sempat mengatakan kecewa karena mobil pemberian orang tuanya sering rusak. Dirinya marah dan minta mobil itu dibeli lagi dan ditukar dengan yang baru.
Akibat ancaman Sogol, warga kemudian mengungsikan orang tuanya agar tidak terulang kejadian serupa. Bahkan, warga masih terus mengawasi orang tuanya karena takut jika Sogol datang sewaktu-waktu justru akan melukai ibu kandungnya sendiri.
Sementara itu, Babhinkamtibmas Desa Pulotondo Kecamatan Ngunut Bripka Doni membenarkan jika kejadian itu berada di desa tempatnya bertugas. Namun, Doni tidak merinci secara detail kronologi kejadiannya.
Baca Juga : Petugas Labfor Gadungan Minta Nomor Manajemen PT Unirama, Diduga Hendak Lakukan Pemerasan
Kepala Desa Pulotondo, Mawardi membenarkan bahwa kejadian yang mulai viral diposting warganet itu terjadi di desanya.
"Benar, itu telah kami selesaikan semalam. Tapi memang anaknya sudah pergi," kata Mawardi.
Dari keterangan yang didapat, Sogol mengalami masalah mental semenjak ditinggal istrinya. Sedangkan apa yang menyebabkan mengamuk, menurut Mawardi karena meminta STNK yang hilang pada ibunya.
"Dia sudah keluarga, tapi semenjak oleh istrinya dicerai dia jadi berubah. Kemarin datang minta STNK ke ibunya, padahal ibunya tidak tau dan yang menghilangkan juga bukan orangtuanya itu, tapi dia tetap menanyakan surat kendaraannya," ujarnya.
Keluarga Sogol masih beralamat di Desa Bangoan Kecamatan Kedungwaru, sedangkan di Pulotondo menempati rumah yang ditinggal pemiliknya dan rencananya akan dibeli.
"Menempati rumah, masih diberi uang mukanya. Sementara pemiliknya pergi, keluarga itu sudah menempati rumahnya," jelas Mawardi.
Persoalan ini telah dilaporkan ke pihak berwajib, rencananya Sogol akan diperiksakan kejiwaannya untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.