Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki/UIN Malang) akan memasuki usia ke- 59 pada tanggal 28 Oktober 2020 nanti. Dalam Dies Maulidiyah ke-59 UIN Malang ini, Rektor UIN Malang menekankan revolusi menuju Smart Islamic University.
"Kita tekankan bahwa Dies Maulidiyah yang ke-59 ini kita canangkan sebagai tonggak untuk melakukan revolusi. Kita ingin semua kegiatan Dies Natalis ini memberi kesan bahwa di UIN ada perubahan yang fundamental, perubahan-perubahan yang memungkinkan menjadi Smart Islamic University, universitas Islam yang cerdas," ucapnya.
Baca Juga : Butuh Passive Income? Investasi ke Apartemen The Kalindra Beri Banyak Peluang Keuntungan
Cerdas yang dimaksudkan salah satunya adalah tertib dalam melayani stakeholder, mahasiswa, masyarakat, dan lain sebagainya. Selain itu, UIN Malang juga sedang menuju World Class University atau universitas bertaraf internasional. Belum lama ini, 4 prodi melakukan persiapan untuk mengikuti asesmen sertifikasi The ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA).
Sementara itu, rangkaian kegiatan dilaksanakan untuk menyambut Dies Maulidiyah ke-59 UIN Malang ini. Mulai dari berbagai macam lomba, bakti sosial, penulisan sejarah, penghijauan, hingga seminar internasional.
"Kegiatan-kegiatan yang sudah mulai misalnya webinar internasional kemarin yang mengundang pakar dari Mesir, pakar-pakar dari dalam negeri sendiri, dari Australia," timpalnya.
Puncak acara Dies Maulidiyah akan digelar pada tanggal 27 Oktober 2020. Nantinya akan ada Rapat Senat Terbuka sekaligus pidato dari salah satu guru besar yang akan purna tugas.
Baca Juga : Rebut Pasar Potensial, FIAI UII Kupas Halalpreneurship
"Pak Imam Suprayogo mau purna tugas karena sudah umur 70 tahun. Kita beri kesempatan pidato perpisahan tanggal 27 itu di lantai 5 rektorat, tentu dengan protokol yang ketat," terangnya.
Selain itu, dalam puncak acara Dies Maulidiyah tersebut juga menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan RI Dr Dra Hj Ida Fauziyah MSi.