Banyaknya potensi destinasi wisata alami yang ada, membuat Kabupaten Malang terkena. Hal ini pun dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang yang bekerjasama dengan pihak ketiga dalam mengembangkan destinasi wisata di Kabupaten Malang.
Salah satunya, Bupati Malang HM. Sanusi telah melaunching destinasi wisata baru yang bernama Lembah Indah Malang yang berlokasi di wilayah Kecamatan Ngajum. Hadir juga untuk mendampingi Sanusi yakni Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat.
Baca Juga : Liburan ke Blitar? Coba Paket Wisata Olas Kembar, Bupati Rijanto Jamin Penerapan Protokol Kesehatan
Sanusi mengungkapkan bahwa Lembah Indah Malang merupakan destinasi wisata baru yang dapat dijadikan sebagai destinasi wisata alternatif, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.
"Lembah Indah ini sebagian dari destinasi wisata alternatif. Karena tujuan umum dari banyak wisata di Malang adalah Bromo Tengger Semeru yang telah ditetapkan oleh pemerintah salah satu dari 10 destinasi wisata nasional," ungkapnya ketila ditemui awak media sesuai melaunching Lembah Indah Malang, Jumat (25/9/2020).
Sanusi pun mengapresiasi dan menyambut baik investor yang telah bekerjasama dengan Pemkab Malang dalam mengembangkan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Malang. Oleh karenanya, Sanusi pun menyambut baik dengan keberadaan para investor yang akan melakukan investasi di Kabupaten Malang.
Sambutan baik tersebut disampaikan Sanusi yakni berupa percepatan dan kemudahan untuk para investor yang akan mengurus perizinan dalam pengembangan di Kabupaten Malang.
"Saya sebagai bupati mengapresiasi dan menyambut baik setiap investor yang mengembangkan Kabupaten Malang dan pasti untuk perizinan kami beri cepat, mudah dan tanpa biaya untuk semua perizinan yang berada di Kabupaten Malang, kecuali yang ditentukan oleh undang-undang," ungkapnya.
Kecepatan dalam mengurus perizinan, disampaikan oleh Sanusi bahwa untuk waktu masih relatif, tetapi bisa dipastikan tidak sampai memakan waktu hingga satu bulan lamanya.
"Cuma nggak sampai satu bulan, kalau dulu berbulan-bulan. Sekarang nggak sampai satu bulan paling 15 hari. Kedepan ini saya targetkan sehari selesai. Apabila persyaratan itu sudah terpenuhi," jelasnya.
Maka dari itu lanjut Sanusi pembangunan Mall Pelayanan Publik yang ditarget tahun depan merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Malang maupun kepada para investor.
"Ya cepat karena nanti pengurusannya terintegrasi. Sehingga masyarakat pemohon izin itu tidak usah bolak-balik antar dinas yang terkait itu," terangnya.
Baca Juga : Resmikan Destinasi Wisata Bedengan, Bupati Sanusi Harapkan Penambahan PAD
Lebih jauh Sanusi mengatakan bahwa pihaknya telah meneken MoU (Memorandum of Understanding) atau kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Badung yang berada di Pulau Bali terkait pengembangan sektor pariwisata.
"Karena kita sudah MoU dengan Bupati Badung, Denpasar itu untuk pengembangan wisata dan paket wisata bersama Malang-Bali," ucapnya.
Terkait paket wisata tersebut, Sanusi menyebutkan bahwa antara Kabupaten Malang dengan Kabupaten Badung akan membagi rentan waktu kunjungan di destinasi wisata masing-masing daerah.
Hal itu pun tentunya harus ditunjang dengan perubahan status Bandara Abdul Rahman Saleh menjadi bandara internasional, sehingga dapat membuka peluang kerjasama dengan travel agent.
"Ada paket dengan travel agent itu, kalau paket 8 hari, 5 hari di Bali, 3 hari di Malang. Kalau yang paket 10 hari, 5 hari di Bali, 5 hari di Malang. Kalau paket yang 12 hari, 7 hari di Bali, 5 hari di Malang," jelasnya.
Terakhir Sanusi pun berharap dengan banyaknya potensi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Malang dan juga telah adanya kesepakatan kerjasama terkait pariwisata dengan Pemkab Badung menbuat destinasi wisata di Kabupaten Mang menjadi tujuan wistawan mancanegara.
"Saya memang berharap, malang nanti bisa menjadi salah satu tujuan destinasi wisata untuk mancanegara kedua selain Bali," pungkasnya.