Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat siswa SMA Negeri 2 Bondowoso untuk belajar berdemokrasi melalui pemilihan ketua OSIS. Di saat dituntut untuk menerapkan protokol kesehatan ketat, mereka mensiasati pemilihan ketua OSIS tahun 2020 dengan sistem daring.
Pantauan di sekolah, Rabu (24/9/2020) proses pemilihan diawali dengan debat kedua pasangan calon yang disaksikan pemilih dari rumah masing-masing lewat YouTube dan media sosial. Sedangkan cara memilihnya dilakukan melalui handphone yang terhubungkan ke sistem melalui link tautan.
Baca Juga : Wabah Covid-19, Azab atau Ujian? Ini Penjelasannya
Pembina Sekbid 5 yang membidangi demokrasi, Budi Satrio Abdi Negara, mengatakan, setiap warga sekolah yang memiliki hak pilih telah memiliki user ID masing-masing dan mendapatkan kartu peserta dengan mengunduh lewat link yang telah ditentukan.
"Mereka tak bisa memilih sebelum webnya diaktifkan. Pemilihan dimulai pukul 10.30 WIB. Sementara User ID hanya bisa digunakan sekali, tak bisa berkali-kali," paparnya.
Usai login, mulanya pemilih diberikan informasi seputar profil dan visi-misi dari masing-masing kandidat. Selanjutnya diberikan opsi untuk memilih calon ketua Osis sesuai dengan hati nurani.
"Sebelum memilih bisa baca dulu profil dan visi-misi untuk memantapkan pilihan. Atau bisa langsung memilih jika sudah yakin," jelasnya.
Sementara waktu pemilihan direncanakan sekitar 90 menit. Tapi jika dari semua daftar pemilih sudah memberikan hak suara maka akan ditutup. Hasilnya pun terpampang secara real time. Pemilih bisa langsung mengetahui hasil pemilihan melalui quick count yang tampil pada layar.
"Sementara untuk hasil dan berapa orang yang berpartisipasi otomatis diketahui. Dipastikan pilihan pemilih tetap rahasia tak ada satupun yang tahu," paparnya.
Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Prima Arif Achmadi, mengatakan, pesta demokrasi ini dilaksanakan oleh lembaga bernama MPK (Majelis Perwakilan Kelas).
"Pemilihan secara online ini, sudah dua tahun sebelumnya. Namun siswa hadir ke sekolah dan menggunakan lab sekolah. Tapi sekarang jarak jauh, dari rumah dan menggunakan ponsel," paparnya.
Baca Juga : Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Bangkalan Batal, Terkendala Pergub
Menurutnya, pemilihan OSIS tersebut merupakan proses pembelajaran demokrasi kepada siswa secara langsung. Tentu dalam menentukan Paslon ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapannya terdiri dari pemeriksaan administrasi, tes akademik, kemampuan berorganisasi, dan bakat minat. Pihaknya berharap, siapapun yang terpilih dari dua paslon itu. Mampu membawa dan mengangkat nama baik sekolah.
"Semoga amanah, dan membawa perubahan yang positif," harapnya.
Salah seorang siswi Kelas XI SMADA, Raihana, mengaku dipermudah dengan adanya pemilihan secara daring. Menurutnya, pemilihan secara daring menjadi solusi agar tetap bisa melakukan pemilihan ketua OSIS meski sedang dilanda pandemi Covid-19. "Tentu dengan daring ini semuanya tetap bisa menyalurkan suaranya tanpa harus semua siswa datang ke sekolah," tambahnya.
Untuk jumlah hak suara dalam pemilihan OSIS SMA Negeri 2 Bondwoso tahun ini berjumlah sekitar 1.000 orang lebih. Jumlah itu merupakan seluruh warga sekolah yang terdiri dari siswa, guru dan pegawai yang lain.