Pembinaan dan pemberdayaan mualaf di Lumajang terus dilakukan. Para mualaf tersebut dibina baik aspek akidah sampai aspek pemberdayaan ekonomi.
“Jadi setelah masuk Islam tidak langsung dilepas begitu saja,” ungkap pengurus Kantor Layanan (KL) Lazismu Senduro, Arofiq.
Baca Juga : FIFGROUP Salurkan 579 Hewan Kurban Di Seluruh Indonesia
Salah satu pemberdayaan ekonomi yang dilakukan adalah dengan penyaluran modal, hingga pembinaan wirausaha. "Untuk pemberdayaan ekonomi, kami memberikan modal usaha kepada para mualaf dengan sistem bagi hasil. Pemberian modal bisa digunakan untuk sektor pertanian maupun peternakan," paparnya.
Arofiq menambahkan, untuk penguatan akidah, para mualaf yang dibina sebanyak 150 KK dan dominan di wilayah Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Mereka mendapat pendidikan agama melalui pengajian, lengkap dengan pendidikan Al-Qur'an.
"Kami membina sekitar 150 KK di kawasan Desa Argosari, mereka kami arahkan untuk mengikuti pengajian dan belajar baca Al-Quran sebagai sara penguatan akidah," urainya.
Baca Juga : Membunuh dan Memakan Jantung Paman Rasulullah SAW, Begini Kisah Masuk Islamnya Hindun
Dia menyebut, dana yang digunakan dalam program-program pemberdayaan mualaf itu berasal dari donasi, maupun infak dan sedekah yang telah dihimpun. “Semoga dengan antusiasme donatur dalam berzakat dan berinfak bisa terus menjadi perantara dukungan para mualaf agar senantiasa istiqomah dalam berislam dan berekonomi,” pungkasnya.