Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung memberangkatkan 15 ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) ke RSJ (Rumah Sakit Jiwa) Menur di Surabaya, Senin (31/8/20). Mereka yang diberangkatkan adalah ODGJ yang mengalami repasung (pemasungan kembali) setelah diobati di RSJ.
Kepala Dinkes Tulungagung Kasil Rokhmat menuturkan, awalnya mereka akan diberangkatkan ke RSJ pada Sabtu kemarin, namun terunda. "Total ada 15 orang. Ini repasung semua yang kami kirim," ujarnya.
Baca Juga : Nekat Melintasi Jembatan Flyover, Honda ADV Berakhir Ringsek
Sebenarnya, dari data Dinkes, ada 58 yang dipasung. Mereka telah dibebaskan dan diobati di RSJ. Namun sebagian dari mereka atau 15 orang, setelah diobati, dipasung kembali oleh keluarganya dengan berbagai alasan.
Sebelum diberangkatkan, ke-15 ODGJ itu menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bebas covid-19. Keluarga pengantar juga di-rapid test.
Dari pemeriksaan itu, seluruh ODGJ dan keluarga pengantar dinyatakan negatif. "Semua sudah menjalani swab dan pengantarnya juga sudah di-rapid. Hasilnya negatif semua," ungkap dia.
Kasil menyebutkan, repasung terjadi lantaran adanya miskomuniksi dan edukasi kepada keluarga ODGJ yang kurang. Selain itu, faktor sosial dan lingkungan ODGJ tinggal memengaruhi terjadinya repasung.
Untuk dinyatakan sembuh, ODGJ menunjukkan perilaku mandiri. Jika sudah menunjukkan perilaku mandiri seperti mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain, ODGJ bisa dikembalikan ke keluarganya.
Setelah dikembalikan, keluarga diharapkan bisa menciptakan kondisi yang baik untuk kejiwaan ODGJ sehingga tidak kambub lagi. "Sampai kapan di sananya, nanti tim medis yang akan menentukan. Di sana kan ada tolok ukur kesembuhan,” ucapnya.
Baca Juga : CCTV Ungkap Kejadian Jelang Penyerangan Polsek Cikarang oleh Tentara
Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka menambahkan, secara fisik hampir semua ODGJ yang dikirimkan hari ini ke RSJ Menur dalam kondisi baik dan sehat. Namun, memang ada satu pasien yang harus dibopong menuju ke dalam bus karena kondisi kesehatannya.
"Tidak ada yang kondisinya sakit parah, kecuali satu tadi yang memang harus dibopong karena susah jalan," ujarnya.
