Seolah sudah menjadi rahasia umum jika lingkungan Ponpes (Pondok Pesantren) bakal dibidik sebagai lahan strategis bagi calon kontestan Pemilu (Pemilihan Umum), untuk membuka lapak agar meraup suara banyak saat pesta demokrasi diselenggarakan.
Terbukti, meski tahapan Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah) Kabupaten Malang bakal diselenggarakan 9 Desember 2020 mendatang itu, sudah ada beberapa Balon (Bakal Calon) Bupati Malang yang sowan ke Ponpes.
Baca Juga : Malang Jejeg Lakukan Pengaduan Dugaan Ujaran Kebencian, George da Silva Bungkam
Motifnya beragam, ada yang ikut meramaikan acara ponpes, ada yang sowan ke pengasuh pondok, ada juga yang memberikan sumbangsih terhadap lingkungan pondok.
Hal itu terbukti dengan fenomena yang terjadi di Kabupaten Malang saat menjelang Pilkada 2020 mendatang. Terpantau, dua bakal kontestan yakni Lathifah Shohib dan HM Sanusi, mendatangi beberapa Ponpes di Kabupaten Malang. Salah satunya adalah Pondok An-Nur.
”Kemarin Bu Nyai (sapaan Lathifah Shohib) beberapa hari lalu sudah di pondok (An-Nur) putri, ikut jadi inspektur upacara,” kata pengasuh Ponpes An-Nur 2, KH Khoiruddin, saat ditemui awak media, Kamis (20/8/2020) sore.
Apakah kedatangan salah satu kerabat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu, secara spesifik berharap dukungan lantaran mengikuti kontestasi Pilkada?.
Sosok yang akrab disapa Gus Din ini memilih untuk irit bicara. Sebab, dirinya mengungkapkan jika saat Lathifah berkunjung, pihaknya sedang ada agenda di Ponpes An-Nur 2. ”Bu nyai (Lathifah) ke Ponpes putri, kebetulan saya upacara di Ponpes putra jadi tidak ketemu,” ungkapnya.
Beberapa hari kemudian, giliran kontestan lain yakni Bupati Malang HM Sanusi yang mengunjungi Ponpes yang berlokasi di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang tersebut, Kamis (20/8/2020). ”Iya, memang benar pesantren adalah pusatnya NU (Nahdlatul Ulama), jadi kalau kesini tidak salah, beliau (Sanusi) mohon doa restu,” ucap Gus Din saat ditanya perihal kedatangan Sanusi ke Ponpes An-Nur 2.
Ketika disingung soal tataran para alim ulama ketika menjelang Pilkada, Gus Pul memilih untum irit bicara. ”Wah ini, saya bukan orang politik, yang pas saya bagian pesantren saja,“ dalihnya.
Baca Juga : Aturan KPU Ganjal Gus Ipul Maju Pilkada Kota Pasuruan
Meski enggan berspekulasi soal femomena adanya kontestan Pilkada yang mengakrabkan diri dengan pihak Ponpes, namun Gus Din tindak membantah jika permohonan doa restu dari pihak Sanusi sempat ditanggapi.
”Seperti yang kami doa-kan bersama dalam tahlil tadi, mudah-mudahan hajat pak Bupati (Sanusi) di ijabahi Allah. Hajat kita di pesantren, warga Kabupaten Malang juga diijabah oleh Allah,” ujarnya.
Apakah doa bersama itu mengarah kepada dukungan dalam konteks Pilkada, Gus Din memilih untuk tidak terlalu menanggapi pertanyaan tersebut. Hanya saja yang pasti, dalam serangkaian acara kunjungan Sanusi hari ini (Kamis 20/8/2020), pihak Ponpes An-Nur 2 juga menyempatkan untuk membuat acara syukuran berupa tumpengan.
Dalam acara tersebut, Sanusi mendapat bagian kepala ayam dan pucuk tumpeng. ”Iya (memberikan kepala dan pucuk tumpeng, red), bisa diartikan sendiri,” celetuk Gus Din saat menjawab cercaan pertanyaan awak media terkait permintaan doa restu pihak Sanusi.
Dalam statement terakhir, Gus Din juga mengomentari perihal klaim Bupati Malang, yang yakin jika An-Nur 2 bakal mendukung Sanusi dalam Pilkada. Gus Din membenarkan klaim Sanusi jika dirinya memiliki hubungan keluarga dengan Ponpes An-Nur, dan bakal mendukung saat Pilkada. ”Benar, kebetulan sama-sama dari pesantren, basis NU itu di pesantren,” pungkasnya.
