Beredar kabar jika terdapat tujuh orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Klas 1 Surabaya atau Lapas Porong yang meninggal dunia dalam kurun waktu beruntun.
Kabar itu senter beredar melalui pesan WhatsApp yang menyebutkan jika mereka meninggal diduga terpapar virus Covid-19. Tentunya hal ini membuat penghuni lapas lain merasa cemas.
Baca Juga : Mesin Uji Cepat Covid-19 RSUD Kanjuruhan belum Beroperasi, Tunggu Visitasi Dinkes Jatim
Kabar adanya WBP yang terpapar virus Covid-19 ini pun dibenarkan oleh pihak RSUD Sidoarjo.
Direktur RSUD dr. Atok irawan membenarkan jika ada WBP Lapas Porong yang dinyatakan positif Covid-19.
Atok mengatakan jika ada dua WBP yang dinyatakan positif Covid-19. “Dari 5 yang dirawat dua positif Covid, 3 masih nunggu hasil swab,” ujar dr. Atok Irawan, dilansir dari cakrawala.co.
Ia juga mengatakan pada awal Juli lalu sudah ada satu pasien Covid-19 dari Lapas Porong. Namun pasien tersebut sudah dipulangkan pada 22 Juli.
Sayangnya pihak dari Lapas Porong tidak terbuka dengan adanya kabar ini. Bahkan dari sumber terpercaya yang diterima JatimTIMES, menyebutkan warga binaan diancam masuk ke sel tikus jika beredar kabar adanya WBP yang meninggal karena virus Covid-19.
“Minggu lalu pas pertama ada yang mendadak meninggal di kamarnya, dibilang serangan jantung, ternyata kata teman-temannya sudah dua minggu demam. Terus berurutan hingga tujuh orang meninggal. Kabar burung di dalam bahwa yang meninggal karena Covid. Kalapas ambil sikap kalau ada yang nyebar isu Covid yang bersangkutan akan di selti (sel tikus) termasuk juga petugas lapas yang nyebar berita akan dimutasi. Klinik gak berani bicara penyebab meninggalnya teman-teman warga binaan," ungkap sumber tersebut.
Ancaman itu rupanya memiliki alasan lantaran Lapas Porong ingin meraih penghargaan.
“Karena ingin meraih penghargaan satu-satunya lapas yang bebas Corona,” ujar sumber yang enggan disebut namanya itu.
Sumber tersebut juga menginformasikan jika Klinik yang ada di Lapas Porong sudah tidak bisa menampung pasien.
“Klinik lapas nggak nampung karena banyaknya yang terjangkit demam tinggi, sesak napas, lidah hilang rasa dan hidung hilang penciuman,” ujarnya lagi.
Baca Juga : Sambut Tahun Baru Islam, Pemkot Blitar Gelar Doa Bersama
Sumber lain yang juga enggan disebutkan namanya membenarkan adanya kecemasan warga binaan pemasyarakatan atas adanya pasien Covid-19 positif di Lapas Porong.
"Selama ini pengetahuan soal Covid-19 ini sangat sedikit, dibilang flu biasa. Blok C yang kena covid harusnya di lockdown, semua WBP di-rapid dan dikasih masker,” begitu informasi kedua yang diterima media ini.
Disebutkan juga, jika ada empat anggota dewan mengalami demam tinggi. Mereka ialah Sugiarto dari PKS, Choirul Amri dari PKS, Faji dari PPP dan Hadi dari PDIP.
Namun, belum diketahui keempat anggota dewan yang berada di Blok C Lapas Porong itu terpapar Covid-19 atau tidak.
“Kemarin pagi kamar yang ada anak meninggal di-rapid sekitar 50 anak. Malamnya, 17 orang dipisahkan dari kamar dikeluarkan dan dibawa ke klinik. Informasinya rapid kemarin 20-an reaktif dari 2 kamar, hari ini mungkin rapid lagi, harapanku semua warga binaan di rapid,” harapnya.
Dalam rilis yang diterima media ini, Kalapas Kelas I Surabaya, Gun-Gun Gunawa yang mengungkapkan jika S mulai mengeluh mengalami nyeri dada daerah sternum yang hilang timbul pada 11 Agustus 2020. Saat itu, S mengaku nafasnya terasa berat dan mati rasa pada tungkai kiri ketika berjalan.
Berdasarkan pemeriksaan awal oleh dokter lapas, S didiagnosa menderita mengalami Diabetes Melitus, Neuropathy DM, Obs Dispnea. “Penyakit tersebut merupakan penyakit bawaan yang telah diderita S sebelum menjadi warga binaan kami,” ujar Gun Gun.