Adanya pandemi Covid-19 turut menjadi tantangan bagi dunia pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun diharuskan untuk untuk melakukan revisi kurikulum secepat mungkin.
Biasanya, proses perubahan kurikulum dilakukan minimal 3 tahun, kini harus dikerjakan dalam waktu 3-4 bulan. Sebentar lagi, kurikulum khusus inipun akan diluncurkan.
Baca Juga : Meski Zona Merah, Pemkot Malang Bersiap Membuka Sekolah dengan Tatap Muka
"Alhamdulillah sebentar lagi, dalam waktu beberapa hari ke depan kami akan meluncurkan kurikulum covid, kurikulum darurat," ujarnya dalam wawancara bersama Najwa Shihab, Kamis (6/8/2020).
Dalam kurikulum baru ini, semua standar pencapaian yang tadinya sangat merepotkan guru untuk beradaptasi karena di-kejar tayang kurikulum menjadi semakin ramping. Sebab terfokus kepada kompetensi inti dan dasar yang benar-benar pondasi.
"Namanya saya belum boleh bilang. Ini untuk semua tingkatan, ada SD, SMP, dan SMA," kata pria yang akrab disapa Mas Menteri tersebut.
Perbedaan inti kurikulum ini dengan kurikulum sekarang adalah penyederhanaan secara dramatis.
"Penyederhanaan secara dramatis, sehingga yang tadinya harus semuanya di-cover oleh guru-guru kita sekarang terfokus kepada yang benar-benar esensial," tegasnya.
Akan Ada Modul-modul PJJ untuk Jenjang SD
Baca Juga : Dana BOS untuk Beli Kuota Siswa? Ini Prosedurnya Menurut Irjen Kemendikbud
Selama ini, kata Mendikbud, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) paling sulit diikuti oleh siswa SD dan PAUD. Sementara, siswa-siswa SMP dan SMA masih bisa lebih mengikuti. Untuk itu, untuk jenjang SD, menciptakan modul-modul PJJ.
"Jadinya untuk yang tingkat SD kami menciptakan modul-modul PJJ. Modul-modul ini khusus di-desain untuk di rumah dengan ada bagian partisipasi orang tuanya dan juga bagaimana guru membimbing, tapi sifatnya adalah modul-modul belajar di rumah," paparnya.
Dengan modul-modul ini, Kemendikbud memberikan kepercayaan diri bagi guru-guru. Bahwa, dengan mengikuti modul-modul tersebut dirinya 100% masih dalam regulasi Kemendikbud. Sehingga para guru bisa percaya diri menggunakan kurikulum baru tersebut.