free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Era New Normal, Era Lembaga Pendidikan Formal Terapkan Model Pembelajaran Non Formal

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

05 - Aug - 2020, 02:26

Placeholder
Diskusi online dengan tema “Peran Pendidikan Non Formal di Era New Normal” sukses digelar Fisipol Unisba Blitar

Pandemi covid-19 masih melanda Indonesia dan dunia. Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pandemi ini tidak akan berakhir dengan cepat. Untuk menstabilkan sistem sosial, masyarakat dihimbau untuk beradaptasi membiasakan diri hidup berdampingan dengan covid-19 yang terkenal dengan istilah New Normal. New Normal merupakan skema yang diterapkan agar masyarakat tetap Survive di tengah pandemi. 

Era New Normal adalah kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yang sebelumnya tidak ada, sebelum pandemi. New Normal merupakan upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya (Sitorus, 2020).

Baca Juga : Tak Hanya Berkurban di Iduladha, LEDMA Al-Farabi Unikama Juga Lakukan Hal Positif Ini Lho

Di sektor pendidikan, pemerintah menilai kebijakan new normal berdampak langsung terhadap dunia pendidikan. Masih banyaknya daerah di Indonesia yang masuk zona merah membuat lembaga pendidikan di negeri ini belum bisa menerapkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Lalu bagaimanakah idealnya pola pendidikan di era New Normal?, Hal inilah yang dikupas tuntas oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Unisba Blitar melalui diskusi online. 

Diskusi online dengan tema “Peran Pendidikan Non Formal di Era New Normal” dilaksanakan pada Minggu (1/8/20200. Agenda ini diikuti peserta melalui aplikasi Zoom dan disiarkan langsung melalui channel You Tube Unisba Blitar. Ada empat narasumber yang dihadirkan yakni Hery Basuki (Dekan Fisipol Unisba Blitar), Rangga Bisma Aditya (Komisioner KPU Kota Blitar), Eko Adi Susilo (Kaprodi Administrasi Negara Fisipol Unisba) dan Novi Catur Muspita (Kaprodi Sosiologi Fisipol Unisba). Webinar dimoderatori Desi Suanti Ambarsari dan Key Note Speaker dan sambutan oleh Direktur PKBM Tunas Pratama Kota Blitar Haeti Ici Sumarlin. 

“Diskusi online ini dilaksanakan Fisipol Unisba Blitar sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Agenda ini bekerja sama dengan PKBM Tunas Pratama. Tujuannya, ingin menyampaikan kepada publik bahwa pendidikan non formal memiliki peran yang sangat urgent di era new normal,” ungkap Kaprodi Sosiologi Unisba Blitar, Novi Catur Muspita. 

Dari diskusi ini diperoleh kesimpulan, bahwa pandemi covid-19 ini tercatat 1,4 milyar siswa di seluruh dunia saat ini belajar dari rumah. Sementara di Indonesia tercatat ada sekitar 68,8 juta siswa belajar dari rumah.

“Dari diskusi ini kita sampaikan kepada publik. Bahwa sistem pendidikan kita ada tiga yakni formal, non formal dan informal. Ketiganya jadi kolaborasi yang utuh untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan ternyata di masa pandemi covid-19 ini sekolah-sekolah formal di Indonesia tidak lagi mampu menerapkan sistem pendidikan formal. Karena apa?, jika dipaksa akan membahayakan dan memunculkan kluster-kluster baru,” paparnya.

Setelah dilakukan kajian, pola pembelajaran sekolah formal di era covid-19 ternyata memiliki kesamaan dengan pola pembelajaran yang diterapkan sekolah non formal. 

“Agar pendidikan tetap berjalan, sekolah formal itu sekarang tanpa disadari telah menerapkan prinsip-prinsip yang dilakukan lembaga pendidikan non formal, belajar bisa kapan saja, dimana saja dan tidak harus berseragam,” paparnya.

Baca Juga : Pemberlakukan Khusus, SDN Gunungsari 4 Kota Batu Terapkan Belajar Mengajar Langsung

Namun demikian belum seluruh anak Indonesia bisa menikmati proses belajar dari rumah secara berkualitas. Terkait hal ini, forum diskusi online ini memberikan beberapa saran kepada pemerintah. Diantaranya dukungan fasilitas pembelajaran oleh pemerintah agar ditingkatkan.

“Kami memberikan saran untuk kemaksimalan belajar dari rumah. Di antaranya bagid desa yang jaringan internetnya kurang lancar untuk pemerintah desa agar memberikan fasilitas internet gratis di kantor desa. Serta dibuatkan ruang belajar di pendopo misalnya, tapi dengan dijadwalkan dan tetap dengan protokol kesehatan, tetap physical distancing. Ini akan meringankan beban siswa dari keluarga kurang mampu,” imbuhnya.

Diskusi online yang sukses dilaksanakan Fisipol Unisba dan PKBM Tunas Pratama mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan Kota Blitar. Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar Priyo Suhartono bersama jajaranya khususnya tenaga pendidik mengikuti langsung jalanya diskusi. Pujian juga disampaikan langsung oleh Priyo Suhartono kepada Fisipol Unisba dan PKBM Tunas Pratama terkait kualitas materi yang disampaikan dalam diskusi ini. 

“Diskusi ini bagus sekali untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait pendidikan. Semoga kedepan kegiatan-kegiatan berkualitas seperti ini bisa terus digelar. Lembaga-lembaga lain harus mencontoh kreativitas yang dilakukan Fisipol Unisba Blitar dan PKBM Tunas Pratama,” tegasnya.(*)

 


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya