Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang berhasil meraih predikat Top 3 Terbaik Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 berkat inovasi Bermain Simulasi Administrasi kependudukan (Bersuami).
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) dan Pemanfaatan Data Dispendukcapil Kota Malang, Sudarmanto mengatakan, bahwa inti dari kompetisi inovasi di Kota Malang ini adalah dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Malang.
Baca Juga : Bedah Rumah Pemkab Malang dan Baznas Baru Terealisasi Hampir Separo Gara-Gara Covid
"Nah, di Kota Malang ini sudah beberapa kali dilakukan kompetisi itu. Insya Allah kalau tidak salah 2 atau 3 kali dapat. Dan 2020 ini kita dapat lagi dengan inovasi baru yaitu Bersuami. Jadi kalau dulu tahun 80-90 mungkin itu ada namanya Simulasi B4," ujar Sudarmanto.
Lanjutnya, simulasi yang dimaksud adalah dalam rangka untuk memasyarakatkan atau memberikan edukasi kepada masyarakat berkaitan dengan masalah pelayanan administrasi kependudukan.
Karena menurutnya, sosialisasi akan lebih diterima jika yang bersangkutan atau dalam hal ini masyarakat terlibat langsung, daripada hanya mendengar saja.
"Di Bersuami ini masyarakat diajak berfikir juga. Ikut terlibat langsung untuk mencari penyelesaian kalau ada masalah yang dihadapi. Karena sifatnya adalah diskusi, sehingga masyarakat bisa ikut merasakan sebagai masyarakat itu sendiri dan juga petugas. Dalam diskusi itu di samping ada peserta, juga ada fasilitatornya dari Dispendukcapil sendiri," ungkap Sudarmanto.
Pada tahun 2020 ini Sudarmanto akan mengajukan untuk memperbanyak mencetak materinya dan dibagi ke kelurahan. Hal itu bertujuan untuk mempraktekkan di masyarakat secara langsung.
Baca Juga : Awali Kegiatan Bedah Rumah, Wali Kota Kediri Turunkan Genting
"Tapi karena ini kan kita belum ada anggaran untuk memperbanyak materinya, sehingga masih terbatas yang kita miliki saja. Nah ini saya ajukan ke sekretariat untuk memperbanyak materi itu. Nanti bisa kita lempar ke kelurahan-kelurahan. Kalau itu bisa bergerak satu kelurahan otomatis 1 Kota Malang itu secara bersamaan bisa melakukan itu, sehingga bisa efektif sekali untuk sosialisasi," jelas Sudarmanto.