Suara gemuruh Gunung Raung yang berada di antara Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, dilaporkan terdengar jelas oleh warga yang tinggal di sekitar Raung. Baik oleh masyarakat di kawasan kaki gunung Raung di wilayah Kabupaten Banyuwangi mulai Kalibaru, Glenmore, Sempu dan Songgon.
Gemuruh gunung Raung ini yang membuat Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharam Suryadi mengimbau warga yang berada di lereng gunung tidak perlu panik.
Baca Juga : Tiga Hari Nihil Pasien Positif Covid-19 di Kota Batu, Tambahan 5 Sembuh
Eka mengatakan, suara gemuruh itu merupakan hal normal dan merupakan imbas peningkatan aktivitas vulkanik gunung Raung. Suara gemuruh yang didengar warga itu pun sudah sempat terpantau hingga Jember sejak 22 Juli 2020. Eka juga melanjutkan, suara gemuruh merupakan ciri gunung Raung dengan kaldera yang besar. Jika melihat data letusan-letusan sebelumnya suara tersebut mahfum terdengar.
"Kami terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas gunung Raung dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan peningkatan aktivitas gunung Raung" kata Eka, Selasa (4/8/2020).
Aktivitas masih berpusat di kawah kecil di tengah kaldera, hingga radius dua kilometer. Pihak BPBD Banyuwangi juga sudah menyiapkan berbagai rencana seandainya sewaktu-waktu gunung Raung mengalami peningkatan aktivitas yang cukup signifikan.
“Ibaratnya orang yang bernafas ada suaranya. Orang Jawa bilang ngorok. Sekali lagi masyarakat jangan panik tetap tenang. Namun, tetap harus waspada,” ujarnya.
Ia juga berharap masyarakat tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan dari pihak yang tidak bertanggung jawab terkait dengan aktivitas gunung Raung.