Satu pasien berstatus masih probable atau pasien dalam pengawasan (PDP) dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Batu meninggal dunia, saat menunggu hasil swab. Pemakaman atau pemulasaran jenazah pun dilakukan dengan tetap menjaga standar protokol Covid-19.
Terlihat pada Minggu (2/8/2020) beberapa tim yang lengkap dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) mengeluarkan peti jenazah dari mobil ambulance di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu.
Baca Juga : Tak Ada Tambahan Pasien Positif, Ini Indikator Penyebab Kota Batu Masuk Zona Merah
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M. Chori menjelaskan, ASN tersebut dinyatakan meninggal sebelum hasil swab keluar. “Statusnya PDP, dan hasil swab masih belum keluar. Namun pemulasarannya tetap sesuai dengan protokol Covid-19,” ucapnya.
Sebelumnya ASN tersebut memiliki riwayat gejala pneumonia, diabetes, dan infeksi. Kemudian almarhum dirawat di RS Hasta Brata.
“Namun karena kondisinya terus menurun sehingga dirujuk ke RS Karsa Husada,” tambah pria yang juga Kepala Badan Keuangan Daerah ini.
Selain itu sebelumnya almarhum juga sudah dilakukan rapid test namun hasil non reaktif. Tetapi dilakukan swab yang pertama, namun hasilnya belum keluar.
Meninggalnya ASN ini pun langsung ditindaklanjuti dengan dilakukan desinfeksi seluruh kantor di Balai Kota Among Tani. Rencananya pada Senin (3/8/2020) depan, akan dilakukan rapid test.
Baca Juga : Lagi, Kota Batu Masuk Zona Merah Tersisa 17 Pasien Positif
“Terutama bagi yang ada kontak erat akan dilakukan rapid test untuk mencegah dan meminimalisir Covid-19,” tutupnya.