Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Malang menilai persaingan atlet bulutangkis di Jawa Timur (Jatim), terutama yang disiapkan untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) cukup merata di setiap kota.
Bulutangkis Kota Malang memang cukup diandalkan pada perjalanan di ajang Porprov beberapa tahun silam. Hal itu tak lepas dari kualitas atlet dari Kota Malang sendiri yang selalu menjadi pesaing tim kuat Kota Surabaya.
Baca Juga : Stadion Kanjuruhan Bakal Direnovasi, Pemerintah Siapkan Anggaran Setengah Triliun
Namun seiring berjalannya waktu, pesaing di cabang olahraga (cabor) bulutangkis sendiri dalam ajang Porprov cukup meningkat. Dan kota-kota yang biasanya hanya menempati posisi semifinalis ternyata mampu menyulitkan tim tangguh seperti Kota Malang, Kota Surabaya dan Kota Sidoarjo.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris PBSI Kota Malang, Sigit Permadi yang menyebut bahwa persaingan di cabor bulutangkis saat ini harus benar-benar diperhatikan agar bisa meraih hasil maksimal saat turun di ajang Porprov VII 2022 mendatang.
"Kalau dulu itu bulutangkis hanya beberapa kota, yang diperhitungkan. Tapi sekarang ini merata dari semua kota. Kemarin kalau tidak salah ada 9 kota, Lumajang, Banyuwangi, jadi kota-kota kecil Pasuruan, Kediri, itu sudah merata medali diperebutkan," ujar Sigit.
Lanjut Sigit, PBSI Kota Malang sendiri saat ini masih tetap mengandalkan pasangan ganda campuran untuk kembali meraih medali dalam ajang Porprov VII 2022 mendatang. Namun pihaknya juga berharap agar prestasi bisa ditorehkan di kategori lain.
Baca Juga : Atlet PBSI Kota Malang Tetap Latihan, sementara di Bapak Asuh
"Yang jelas tahun kemarin itu kan kami bisa dapat medali itu dari ganda campuran, memang ganda campuran kami itu kuat. Tapi saat ini kami juga menyiapkan ganda campuran. Ya kami berharap prestasi bisa diraih dari berbagai kategori," pungkasnya.