Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat memaksa kita semua harus beradaptasi. Tak terkecuali dunia pendidikan. Terlebih kini semua informasi, pengetahuan, dan sebagainya tersedia di internet dan dapat diakses dengan mudah.
Merespons hal ini, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag RI, Prof Dr M Arskal Salim GP MAg mewacanakan adanya online degree.
Baca Juga : Kemenag Dorong UIN Malang Transformasi Menjadi PTN Berbadan Hukum
"Saya berharap nanti ada langkah-langkah yang kita coba lakukan. Terutama kita ini juga harus merespons secara regulasi. Kementerian Agama misalkan ataupun Kemdikbud bisa merespon agar kita dapat membuka online degree," ucapnya dalam Webinar nasional yang digelar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) belum lama ini.
Terlebih dengan adanya pandemi ini, mahasiswa tidak bisa datang ke kampus untuk berkuliah. Mereka harus mengikuti perkuliahan secara online.
Nah, dengan adanya online degree, Arskal memberi contoh, mahasiswa-mahasiswa dari luar negeri yang ingin belajar ke UIN Malang bisa mengambil program ini. Jadi mereka belajar secara online dan kelak menjadi alumni UIN Malang dengan gelar online degree.
"Nanti ada gelarnya online degree. Ini membutuhkan perubahan regulasi juga dan kita akan upayakan," timpalnya.
Tentunya, lanjutnya, terdapat persyaratan untuk mengambil online degree ini. Barangkali dalam beberapa kesempatan mahasiswa yang bersangkutan diharuskan datang ke UIN Malang pada saat ujian atau wisuda atau yang lain.
"Ini skema yang baru saya bayangkan. Belum merupakan sebuah pikiran yang final karena masih akan kita jajaki," imbuhnya.
Baca Juga : Masalah Perilaku Destruktif Remaja Mengemuka di Webinar Nasional UIN Malang
Kata Arskal, ini merupakan bagian dari motivasi agar perguruan tinggi beradaptasi dan segera menyambut perubahan. Terlebih, tantangan di luar sana begitu nyata dan tidak bisa diremehkan begitu saja.
"Kita lihat saja ada Massive Open Online Courses (MOOC) yang luar biasa sekali pengaruhnya di saat ini," imbuhnya.
Untuk itu, dirinya ingin agar perguruan tinggi di Indonesia, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) khususnya, bisa merambah ke dunia internasional, khususnya mahasiswa mahasiswa asing yang ingin belajar di Indonesia lewat cara online.
"Yang kita bayangkan ke depan lahirnya online university yang sudah digagas oleh kampus-kampus besar di Amerika ataupun kelompok-kelompok independen yang membayangkan kampus itu tidak perlu sebuah entitas, sebuah organisasi, tetapi cukup secara online. Ini saya kira juga harus disambut, diantisipasi, dengan menawarkan online degree semacam itu," tandasnya.
