Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Diterpa Angin Kencang, Peninggalan Mataram Kuno di Singosari Tersingkap

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : A Yahya

23 - Jul - 2020, 20:11

Placeholder
Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur beserta warga Desa Lang-lang saat menelusuri penemuan artefak kuno (Foto : Istimewa)

Artefak kuno yang diduga merupakan serpihan peninggalan zaman peradaban Kerajaan Mataram yang sudah cukup lama ditemukan, akhirnya ditindaklanjuti oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Kamis (23/7/2020). Petugas dari BPCB Jatim melakukan tinjauan serta pemeriksaan terhadap peninggalan sejarah tersebut. 

Artefak kuno itu, ditemukan di Desa Lang-lang, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Salah satu tokoh masyarakat setempat, Ahmad Firdaus, menuturkan jika penemuan serpihan peninggalan kuno itu kali pertama ditemukan pada tahun 2019 lalu. 

Baca Juga : Lagi, Barisan Mahasiswa Lamongan Tolak Raperda RTRW

”Dulu itukan di lokasi penemuan tempatnya rimbun, kemudian terkoyak angin puting beliung dan akhirnya terbuka (rerimbunan pepohonan, red). Pada saat itulah terlihat batu bintang,” ungkap Ahmad saat ditemui awak media di sela agenda peninjauan BPCB Jatim, Kamis (23/7/2020). 

Sebelum menemukan batu bintang, pada tahun 2019 lalu tepatnya pada saat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Warga setempat juga menemukan beberapa struktur yang menyerupai bangunan dan batu bata kuno, disekitar lokasi yang tidak terlalu jauh dari penemuan batu bintang yang ditemukan pada tahun 2020 ini. 

”Saat pengukuran tanah PTSL itu, kami menemukan pecahan batu bata. Kemudian ditindaklanjuti dan menemukan batu bata berukuran separo. Dilanjutkan lagi dan terakhir ketemu strukturnya,” ucap Ahmad. 

Setelah menemukan seabrek peninggalan serpihan artefak dan struktur bangunan kuno itu, warga memilih untuk menimbunnya lagi dengan tanah agar tidak rusak. ”Karena belum tahu apakah ada hubungannya dengan peninggalan sejarah, kami kemudian menyampaikannya kepada beberapa pihak. Hingga akhirnya kami didampingi oleh arkeolog dari UM (Universitas Negeri Malang) untuk memastikan hubungan sejarah itu,” ungkap Ahmad. 

Berdasarkan penuturan tim arkeolog, lanjut Ahmad, menyatakan jika batu bata dan strukturnya itu diperkirakan sudah ada antara abad 9 dan 10. ”Jadi kemungkinan struktur batu bata itu ada pada saat masa Mpu Sindok pada era mataram kuno,” jelas Ahmad. 

Setelah memastikan ada nilai sejarah, temuan warga itupun akhirnya dilaporkan ke Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Kabupaten Malang, sebelum akhirnya ditindaklanjuti oleh BPCB Jatim pada hari ini (Kamis 23/7/2020). 

Baca Juga : Awasi Tiga Gunung, 4 Posko Disiapkan Antisipasi Kebakaran Hutan

”Dari pendalaman BPCB, batu bata yang ditemukan ini memiliki ukuran paling besar jika dibandingkan penemuan sebelumnya di Malang. Terkait tindak lanjut dari temuan ini seperti apa, kami akan mengikuti instruksi pemerintah,” ujar Ahmad yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Desa Lang-lang 2 periode ini. 

Ditemui di saat bersamaan, Roni selaku pemilik lahan mengijinkan jika lahan miliknya bakal diekskavasi oleh pemerintah. ”Saya akan mengikuti kebijakan pemerintah, dan akan mengizinkannya (jika di ekskavasi),” ungkap pria 43 tahun ini. 

Menurutnya, jauh sebelum ditemukan batu bata dan struktur kuno tersebut, lahan seluas 3.200 meter itu dia tanami singkong dan padi. ”Ini baru pertama kali (ditemukan batu bata kuno, red), sebelumnya belum pernah,” pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

A Yahya