Bukit Sekaran yang ada di Desa Palalang, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan mulai digandrungi para pengunjung pasca diberlakukannya new normal.
Sejak diberlakukannya new normal, wisata alam di Pamekasan tersebut, menjadi wisata yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat di Pulau Madura.
Baca Juga : Seru nan Asyik Berwisata ke Pantai Gondo Mayit Blitar dengan Motor
Namun, bukit tersebut diklaim sangat membahayakan bagi pengunjung yang ingin memanjat bukit, sebab tidak memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) keamanan pemanjat.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pamekasan, Wahyudi. Menurutnya berbagai pilihan objek wisata alam di Pamekasan seharusnya memenuhi standar keselamatan tertentu termasuk Bukit Sekaran yang saat ini sedang viral di media sosial.
"Ini, seharusnya menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah setempat, khususnya terkait alat pengaman dan prosedur keselamatan ketinggian," katanya saat dimintai keterangan, Selasa (21/02/2020).
Karena menurut dia, sejumlah objek wisata alam di Pamekasan yang memiliki ketinggian dan ekstrem serta bertebing sangat riskan dan rawan apabila ada pengunjung yang memanjat tanpa pendamping yang ahli.
"Akan terjadinya lonjakan pengunjung ini, wajib diperhatikan semua pihak terutama pengelola agar tidak lengah dan waspada sejak dini soal keselamatan pengunjung," tambahnya.
Baca Juga : Di Glagah Arum Dibangun Perkemahan Setara Hotel, Ini Alasannya
Sehingga ia berharap kepada Pemerintan Kabupaten (Pemkab) Pamekasan dan para pengelola wisata alam untuk menyediakan sejumlah fasilitas keamanan demi kenyamanan serta keselamatan pengunjung saat berwisata di ketinggian.
"Tim tebing alam FPTI Pamekasan akan ke Bukit Sekaran, Desa Palalang, Kecamatan Pakong untuk giat survey dan inventarisasi tebing," tutupnya.