Rumah pensiuan seorang dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Jakarta di Jalan Terusan Bogor, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, diduga menjadi sasaran pembobolan maling.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu malam (18/7/2020). Dua televisi LED milik empunya rumah, yakni Widhio Priambodo (63) yang ada di ruang tengah dan samping rumah, raib tak diketahui keberadaannya.
Baca Juga : Bos Starup Fahmi Saleh Ditemukan Tewas Dimutilasi di Apartemennya di New York
Agus Hadi (63), saudara Widhio Priambodo menjelaskan, jika saat itu rumah dalam keadaan kosong. Pemilik rumah saat itu sekitar pukul 21.00 wib keluar ke sebuah warung STMJ.
Baru sekitar pukul 23.00 wib, korban kemudian ditelpon oleh seorang temannya bernama Adi Yusuf warga Jalan Nongkojajar, yang ingin bermain ke rumah korban.
"Tahu korban sedang keluar, temannya ini mau membatalkan untuk ke rumah korban. Tapi korban mengatakan, jangan, sebentar lagi saya pulang, sehingga temannya ini jadi ke rumah korban," jelasnya.
Kemudian begitu korban tiba di rumah bersama temannya, masih belum menunjukan ada kejanggalan. Begitu pagar dibuka, korban kaget melihat kaca pintu rumahnya dalam keadaan pecah.
Setelah itu, korban masuk ke dalam rumah dan mendapati televisi miliknya hilang. Begitu masuk lagi ke ruang tengah ia juga mendapati televisi di ruang tengah juga hilang.
Namun saat korban tengah melakukan pengecekan terhadap kaca pintu yang pecah, terjadi sebuah insiden. Korban tak sengaja terkena pecahan kaca yang membuatnya mengalami luka hingga berdarah-darah.
Baca Juga : Embat 2 Ponsel Milik Tetangganya Sendiri, Pemuda 21 Tahun Ini Dicokok Polisi
"Karena luka, kena kaca korban kemudian di bawa ke rumah sakit oleh temannya ini. Saya tanya temannya ini, saat itu nggak ada tanda pintu sudah terbuka, kayaknya pintunya memang dibuka sama korban," bebernya.
Setelah itu, pihaknya kemudian segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Klojen. Saat mendatangi ke TKP, petugas memang tidak mendapati adanya tanda-tanda, kerusakan bahkan lecet sedikitpun.
"Saya sedikit heran, kenapa cuman TV yang hilang, padahal di sini banyak barang lain, ada motor, stik golf mahal yang justru lebih mudah bawanya. Tapi saya tak mau berandai-andai, biar polisi yang menangani," pungkasnya.
