Saat pandemi, aktivitas masyarakat di luar rumah dibatasi sehingga masyarakat makin bergantung pada media untuk mendapatkan informasi. Sayangnya informasi melalui media tidak lepas dari ancaman pesan-pesan hoaks, ujaran kebencian dan intoleransi. Hal ini mengkhawatirkan mengingat tingkat literasi masyarakat Indonesia pada umumnya masih rendah.
Upaya sosialisasi dan literasi media karenanya dipandang sebagai hal krusial yang harus dilakukan. Alasan inilah yang mendorong dosen Ilmu Komunikasi Unversitas Islam Balitar (Unisba) Blitar menggandeng Dinas Kominfo Kabupaten Blitar dan mahasiswa Ilmu Komunikasi yang sedang menempuh mata kuliah Management Event menggelar seminar bertajuk Tangkal Hoaks, Ujaran Kebencian dan Intoleransi Melalui Media.
Baca Juga : Webinar Pascasarjana UIN Malang Bahas Keterlibatan Perempuan dalam Gerakan Radikalisme
Kegiatan ini sekaligus merupakan perwujudan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi akademisi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Seminar dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom pasa Senin (20/7/2020) disiarkan langsung dari studio Ilmu Komunikasi UNISBA Blitar. Acara dimulai tepat pada pukul 10.00 wib dan secara resmi dibuka oleh Dekan Fisipol Unisba Drs Heri Basuki MM.
Webinar berdurasi 2 jam ini menghadirkan dua narasumber utama yaitu Eko Susanto, ST, M.Si., Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Blitar, dan Endah Siswati, S.I.P., M.S.W., dosen Ilmu Komunikasi Unisba Blitar alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang sekaligus adalah kandidat doktor ilmu sosial Universitas Airlangga Surabaya. Bertindak sebagai moderator adalah Kaprodi Ilmu Komunikasi Unisba, Yefi Dian Nofa Harumike, S.I.Kom, M.I.Kom. yang merupakan alumnus terbaik Unisba Blitar angkatan 2012 yang berhasil mendapatkan beasiswa Magister di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Webinar diikuti oleh peserta dari berbagai institusi dan universitas di Indonesia baik negeri maupun swasta. Berbeda dengan webinar pada umumnya, webinar ini meminta calon peserta mengisi kuesioner terlebih dahulu pada saat pendaftaran.
“Ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta tentang realitas media di Indonesia sebelum mengikuti webinar. Pada akhir acara penyelenggara meminta peserta mengisi kembali kuesioner yang sama untuk mengetahui tingkat resepsi peserta atas materi literasi yang disampaikan narasumber,” ungkap Dosen Ilmu Komunikasi Unisba Blitar, Endah Siswati melalui pres rilis yang dikirim kepada BlitarTIMES, Minggu (19/7/2020).
Baca Juga : Bangunan Menara UIN Malang Diberi Nama Rektor Pertama Imam Suprayogo
Webinar ini diharapkan mampu membuat masyarakat makin waspada dan bijak menyikapi konstruksi realitas media di Indonesia.
“Melalui webinar ini peserta diharapkan memiliki pemikiran yang kritis dan terbuka terhadap pemberitaan dan informasi yang didapatkan melalui media. Dengan demikian, ancaman dan resiko dari informasi hoaks, ujaran kebencian dan pesan intoleran dapat diminimalisir dan ditanggulangi,” pungkasnya.(*)
