Tindak intimidasi pada jurnalis saat melakukan kerja jurnalistik masih Praktek saja terjadi di Jember. Terbaru, peristiwa tak mengenakkan dialami oleh Abu Sufyan yang merupakan jurnalis Warta TV Jember saat meliput antrean pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Jombang Jember.
Ia saat itu mendapat laporan dari warga, jika di SPBU Jombang Jember pembelian BBM jenis Premium lebih diprioritaskan bagi para tengkulak. Sedangkan warga biasa tidak diperbolehkan membeli Premium.
Baca Juga : Penipuan Bermodus Gendam, Tersangka Pura-Pura Jadi Kiai, Korbannya Lansia
Dia berusaha melakukan konfirmasi dan melakukan peliputan terkait laporan tersebut dengan mencari kebenaran di lokasi kejadian. Terlebih belum lama ini ada kejadian salah satu mobil milik tengkulak BBM juga terbakar di area SPBU Jombang.
“Saya mendapat informasi warga, jika di SPBU Jombang ini lebih memprioritaskan tengkulak saat pengisian BBM. Padahal baru tiga hari lalu, ada kebakaran mobil usai mengisi di SPBU tersebut. Setelah diselidiki, mobil yang terbakar ada tangki BBM yang dimodifikasi, sehingga informasi dari warga ini saya jadikan update berita sebelumnya,” ujar Abu Sufyan.
Awalnya, Abu Sufyan tidak mengalami hal-hal yang membahayakan dirinya saat mengambil gambar di sekitar SPBU.
Peristiwa tidak mengenakan terjadi saat ia berniat konfirmasi ke pengelola SPBU Jombang. Belum sempat wawancara, puluhan tengkulak mendatangi dirinya dan menyuruhnya pergi dengan kata-kata kasar.
“Saya dibentak oleh salah satu pengelola, kemudian diikuti oleh para tengkulak, untuk menyuruh saya pergi dan tidak meliput kegiatan di SPBU, saya juga diancam jika menayangkan berita terkait SPBU,” beber Abu Sufyan.
Baca Juga : Simpan Tas dalam Jaket, Pedagang Snack Ditendang Pelaku Jambret Hingga Terjatuh dari Motor
Abu Sufyan menyesalkan masih adanya intimidasi terhadap profesi jurnalis, sebab jurnalis dalam menjalankan tugasnya dilindungi UU Pers.
Akibat dari intimidasi ini, Abu Sufyan bersama sejumlah wartawan melaporkan kejadian ini ke Polsek Jombang Jember.
Sementara itu, Kapolsek Jombang IPTU Moh. Lutfi SH, saat dikonfirmasi media ini tidak berkenan untuk diwawancara. Ia meminta pihak terlapor lebih dulu melengkapi berkas laporannya. (*)