Satreskrim Kepolisian Resort (Polres) Blitar Kota terus melakukan penyelidkan atas tewasnya dua orang akibat pesta miras di Jalan Joko Kandung, Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Sabtu (4/7/2020).
Polisi memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya pemilik rumah tempat digelarnya musik elekton, teman korban sewaktu pesta miras, dan pemilik kafe di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok.
Baca Juga : Pick Up Oleng Seruduk Sepeda Motor di Rejotangan, Kakek Ini Tewas di TKP
"Keterangan sudah kami gali dari saksi-saksi. Untuk yang di Jalan Joko Kandung, mulai dari pemilik tempat, penyanyi musik elekton sudah kami periksa. Begitu pun dengan dan teman-teman korban yang ikut minum-minum di Sukorejo dan Penataran juga sudah diperiksa," ungkap Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M. Sinambela, Selasa (7/7/2020).
Dikatakan Leonard, dari hasil penyelidikan diketahui terdapat lima orang yang ikut serta dalam pesta musik elekton dan pesta miras. Dari kelima orang tersebut, hanya dua orang yang kemudian meninggal dunia. Sementara tiga lainnya kondisinya sehat bahkan tidak menunjukkan gejala keracunan dan sejenisnya.
“Ada lima orang yang minum-minum dalam pesta miras ini. Kelima orang ini meminum jenis minuman yang sama. Dua orang meninggal dunia. Sisanya tidak apa-apa, kondisinya sehat. Saat diperiksa, mereka bisa memberikan keterangan dengan jelas,” ungkapnya.
Berbekal keterangan para saksi, saat ini polisi masih menyelidiki apakah ada penyebab lain seperti makanan yang dikonsumsi atau ada penyakit lain yang menjadi pemicu meninggalnya kedua korban. "Untuk mengetahui penyebab lain, jasad kedua korban kami otopsi untuk mengetahui faktor penyebab kematian," jlentrehnya.
Baca Juga : Korsleting Listrik, Gudang Kerajinan Tempurung Kelapa di Blitar Dilalap si Jago Merah
Lebih dalam Leonard menyampaikan, penyelidikan polisi terhambat minimnya bukti bekas minuman yang dikonsumsi para korban. Diketahui saat pesta di Kelurahan Blitar, korban atas nama S membawa sendiri minuman di dalam botol air mineral. Setelah minum-minum, botol bekasnya dibuang dan sampai sekarang belum ditemukan.
"Untuk yang di Kelurahan Blitar sulit kami lacak alat buktinya. Kalau yang di kafé Desa Penataran, ada bukti notanya. Di sana mereka minum - minuman alkohol kadar rendah. Nah yang di Sukorejo ini botolnya sudah dibuang setelah pesta. Sedangkan orang yang membawa minuman itu korban atas nama S telah meninggal. Dia datang sendirian sehingga tidak ada saksi yang tahu dari mana minuman tersebut didapat," pungkasnya.