free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Setengah Bulan data PDP Meninggal Kota Surabaya Hilang 84 Orang

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : A Yahya

07 - Jul - 2020, 01:59

Placeholder
Makam korban Covid-19 di Keputih, Surabaya

SURABAYATIMES - Data mencurigakan ditunjukkan oleh Pemkot Surabaya tentang jumlah korban meninggal dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Berdasar data yang di-upload di website resmi Lawancovid-19.Surabaya.go.id pada Senin (6/7) jumlah korban meninggal dengan status PDP sebanyak 302 orang.

Padahal setengah bulan sebelumnya atau pada 22 Juni jumlah data PDP meninggal yang di-upload sebanyak 386 orang. Artinya ada pengurangan sebanyak 84 korban.

Padahal seharusnya dengan bertambah hari apalagi minggu jumlah korban dipastikan bertambah. Bandingkan dengan data PDP milik Pemprov Jatim yang di-upload di website infocovid19.jatimprov.go.id.

Di website jumlah korban PDP meninggal tertulis 1.308 orang se-Jatim pada Senin (6/7). Sedangkan setengah bulan sebelumnya atau pada tanggal 22 Juni jumlah korban PDP meninggal sebanyak 1.153. Artinya ada penambahan sebanyak 155 korban selama dua pekan.

Anggota Gugus Tugas Covid-19 Jatim, yang bertugas menangani data dokter Makhyan Jibril Al Farabi menjelaskan data dikumpulkan dari laboratorium jejaring yang dijadikan satu ke provinsi. Selanjutnya ke PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes untuk dilakukan pendataan secara nasional dan verifikasi.

“Data tersebut sudah ada nama laboratorium, nama pasien, domisili pasien dan kabupaten/kota,” terang pria yang juga asisten Ketua Gugus Tugas Kuratif Penanganan Percepatan Covid-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi ini.

Data dari PHEOC, lanjut Jibril, lalu dikirim ke provinsi dan diteruskan ke kabupaten/kota untuk dilakukan tracing dan verifikasi domisili setiap pagi.

Jadi, provinsi membaginya berpedoman pada keterangan domisili dari PHEOC Kemenkes. Setelah tracing dan verifikasi, masing-masing Dinkes kabupaten/kota melakukan input ke aplikasi Covid-19 Jatim untuk divisualisasikan.

Ditanya perihal berkurangnya jumlah korban meninggal PDP di Kota Surabaya, Jibril mengernyitkan dahi dan mengaku seakan tidak percaya. "Tanyakan ke pemkot. Yang input kan mereka," imbuhnya.

Perihal mencurigakannya data milik Pemkot Surabaya ini, SurabayaTIMES pun melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika M. Fikser. Namun, telepon serta pesan singkat yang ditujukan belum dia respons.

Data mencurigakan yang di-upload oleh Pemkot Surabaya ini bukan kali ini saja. Bahkan sebelumnya pemkot pernah dituding melakukan kebohongan publik. Karena korban PDP hanya ditulis tiga orang selama sekitar tiga bulan berjalan. Padahal nyatanya ada 386 orang yang kemudian diumumkan oleh pemkot melalui akun resmi Twitter seraya meminta maaf.

Pemkot pun tiba-tiba mengakui kesalahan setelah adanya ramai status di medsos yang ditulis oleh jurnalis senior Kompas, Ahmad Arif. Arif menyebut bukan hanya 386 orang tapi jumlahnya ada 600 lebih PDP yang sebenarnya meninggal di Surabaya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

A Yahya