Pasar Minulyo Pacitan adalah pasar induk Kabupaten Pacitan. Diresmikan Menteri Perdagangan Gita Irawan Wirjawan 10 April 2011 sebagai Pasar Percontohan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Pembangunan Pasar Minulyo Pacitan dari APBN, dua kali pengalokasian anggaran Pertama Kementerian Perdagangan mengalokasikan di 2009 dana sebesar Rp 4 miliar membangun blok G, luas wilayah 1.600 meter persegi untuk 950 pedagang. Kedua mengucurkan dana kembali Rp 4 miliar di tahun 2011 digunakan area kuliner sebanyak 60 unit, pengerasan tempat lapak, membangun 9 kios dimanfaatkan ruang pameran (showroom) di depan Pasar Minulyo, perpustakaan, klinik kesehatan, gudang, ruang pertemuan, gedung koperasi pasar, drainase dan pos ukur ulang dengan luas keseluruhan 5.626,37 meter persegi.
Baca Juga : Sambut Kedatangan Santri, Wali Kota Beri Pengarahan Gugus Tugas Covid-19 Ponpes
Pada tahun 2012, Kemendag kembali mengalokasikan dana APBN sebesar Rp 180,5 miliar guna merevitalisasi 20 Pasar Percontohan baru di 20 kabupaten/kota termasuk pasar Minulyo Pacitan. Pasar Minulyo Pacitan untuk Pasar Baleharjo terbakar awal 2007.
Nama Pasar Minulyo Pacitan diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari bahasa Jawa artinya terhormat dan sekaligus untuk lebih memotivasi para pedagang. (data Kompas.com dengan Judul Pasar Percontohan Minulyo Pacitan Diresmikan Mendag. Selasa, 10 April 2012 | 15:08 WIB).
Heru Sukresno Kepala Disperindag Kabupaten Pacitan menyebutkan keberadaan Pasar Minulyo Pacitan ini memang menopang kegiatan perekonomian masyarakat dalam dan luar Kabupaten Pacitan.
Heru saat dijumpai menjelaskan, dari jam satu sampai jam dua mereka menyiapkan teman teman obyog (penjual sayur keliling se-Kabupaten Pacitan).
“Mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga kita yang ada di wilayah dalam dan luar Kabupaten Pacitan. Sekitar pukul 5 sampai 6 WIB sudah menyebar di seluruh Kabupaten Pacitan. Otomatis memudahkan masyarakat Pacitan di pelosok membeli kebutuhan pangan utamanya sayur mayur dan lauk pauknya,” terangnya.
“Di samping itu dalam rangka distansing ini dengan obyog ini dapat mengurangi berkunjungnya dan bergerombol masyarakat di Pasar Minulyo. Jadi dapat dibaca bahwa obyog laku dan dalam rangka covid-19 dapat ditangani,” imbuhnya.
Saat pendemik covid-19 ini pemerintah Pacitan melalui Forkompinda dipimpin langsung bupati membagikan baik masker dan sebagainya. Bulan Mei memanas informasi covid-19 membuat pasar sepi.
Baca Juga : Aksi Demo Mahasiswa Papua di Perempatan Rajabali, 4 Arah Jalan Sempat Ditutup 3 Jam
Setelah pemerintah dan segenap jajarannya berhasil melawan (Baed information) hoaks, maka kondisi pasar induk kini kembali bergerak. Hanya saja keberadaan pasar ini perlu diperhatikan terkait lahan parkirnya, penjual dimulai pukul 1 dini hari sampai 2 dini hari pun perlu penataan agar rapi.
"Setelah ada New Normal kondisi Pasar Minulyo semakin ruwet mas. Pembelinya obyog (penjual keliling sayur mayur). Ruwetnya yaitu antara Pembayar pajak yaitu pedagang di dalam mengeluh pendapatan kurang. Karena kalah penjual di tempat parkir gang tengah, mereka hanya bayar retribusi saja. Padahal para pedagang sudah menyampaikan keluhan ke paguyuban," urainya.
Sampai saat ini Ketua Paguyuban Pasar Minulyo Efendi Purnomo S.E belum bisa dijumpai walaupun sudah dihubungi.