Kasus covid-19 di Jatim sudah hampir setara dengan Ibu Kota Jakarta. Jumlah pasien positif sudah sama, tembus 9 ribu kasus.
Jakarta terakhir pada Sabtu (20/6) mencatatkan 9.648 kasus positif covid-19. Sementara Jatim sudah tembus 9.057 kasus. Artinya, hanya selisih 591 kasus.
Di Jatim sendiri penyumbang terbanyak adalah Kota Surabaya. Yaitu dengan 4.572 kasus. Dan terakhir, di Surabaya ada penambahan 105 kasus.
Dengan demikian, Surabaya menyumbang 50,4 persen kasus positif covid-19 di Jatim. Dan secara nasional dengan adanya 45.029, kasus positif berarti Surabaya menyumbang 10,1 persen kasus.
Dalam sepekan terakhir, sejak tidak ada lagi pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), kasus positif covid-19 di Surabaya meledak. Penambahan rata-rata mencapai 100 kasus per hari.
Dengan banyaknya penambahan kasus tersebut, Surabaya juga tertinggal dengan empat kota lainnya yang berhasil menurunkan kasus dari warna merah. Yaitu, Kota Malang dengan warna oranye yang berarti risiko sedang, Kota Blitar dengan warna kuning yang berarti risiko rendah bersama dengan Kota Pasuruan, serta Kota Madiun yang malah berhasil menjadi zona hijau pertama di Jatim dengan kategori tidak terdampak.
Dengan adanya penurunan status ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa hal ini menjadi kabar gembira bagi warga Kota Madiun dan juga warga Jawa Timur. Sebab, setelah Jawa Timur secara keseluruhan di 38 kabupaten/kota menjadi zona merah atau risiko tinggi penularan covid-19, kini Kota Madiun menjadi daerah pertama yang berubah kembali menjadi zona hijau.
“Alhamdulillah, ini pecah telur zona hijau di Jatim. Tentu kita bersyukur bahwa Kota Madiun menjadi daerah pertama di Jatim yang menjadi zona hijau. Semoga segera disusul dengan daerah lain Jatim menjadi hijau,” ucap Gubernur Khofifah di Bakorwil Malang, Sabtu (20/6) malam.
Untuk Kota Madiun yang menjadi zona hijau atau daerah yang berhasil mengontrol persebaran covid-19 pertama di Jatim, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa memang berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tingkat kematian kasus covid-19 di Kota Madiun nol atau CFR 0%.
“Pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Madiun selama 3 bulan tercatat hanya ada 7 orang. Testing melalui rapid test juga telah dilakukan secara masif yang dilanjutkan dengan pemeriksaan TCM. Selain itu, tren penambahan jumlah pasien positif covid-19 sangat rendah. Rata-rata hanya bertambah 1 orang setiap 1-2 minggu," ungkap gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini.
Selain itu, Khofifah mengapresiasi bahwa salah satu yang menjadi alasan Kota Madiun berhasil menjadi zona hijau adalah tracing ratio di wilayahnya bagus. Untuk setiap satu pasien terkonfirmasi positif, rata-rata ditemukan tracing OTG/ODP (orang tanpa gejala/orang dalam pemantauan) sebanyak 30 orang dan segera dilakukan isolasi.
Sementara, bila dibandingkan dengan Kota Madiun, tracing yang dilakukan Pemkot Surabaya masih rendah dalam penilaian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pusat. Pasalnya, satu pasien positif hanya dikembangkan tak sampai ke tiga orang.
Rendahnya tracing yang dilakukan Pemkot Surabaya juga diduga menjadi salah satu penyebab terus merebaknya kasus covid-19 di Kota Pahlawan. Sebab, identifikasi orang yang positif terkena covid-19 belum maksimal.
Terpisah, sebelumnya Pemkot Surabaya dari hari ke hari dalam menangani pandemi covid-19 mengklaim semakin membuahkan hasil. Selain kesembuhan yang terus meningkat, sejumlah kelurahan di Surabaya menunjukkan perkembangannya dengan menekan angka penyebaran. Dan hingga saat ini, ada enam kelurahan di Surabaya yang dinyatakan nol kasus pasien covid-19.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, dari enam kelurahan itu, dua di antaranya memang sejak awal sama sekali tidak ditemukan kasus covid-19.
“Kelurahan yang sejak awal nol pasien adalah Genting, Kalianak, serta Romokalisari dan terus kami pantau,” kata Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita, di Balai Kota Surabaya, Kamis (18/6/2020).
Sedangkan empat kelurahan lain sebelumnya memang pernah ada kasus covid-19. Namun, kelurahan tersebut dapat menurunkan dengan cepat sehingga saat ini sudah tidak ada lagi warga yang terpapar. Empat wilayah kelurahan itu yakni Tambak Sarioso, Sumberrejo, Pakal, dan Tambak Osowilangun.
“Untuk Kelurahan Tambak Sarioso, Sumberrejo dan Tambak Osowilangun sebelumnya ada satu kasus dan sekarang sudah sembuh. Kalau yang Kelurahan Pakal ada enam orang yang konfirmasi juga sudah sembuh,” ungkapnya.
Kepala Dinkes Surabaya ini juga memaparkan, jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh hingga hari ini mencapai 1.424 Jiwa. Angka tersebut merupakan data kumulatif dari pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, hotel Asrama Haji, maupun rawat jalan isolasi mandiri.