Diam-diam Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Eri Cahyadi rupanya gencar turun memberikan bantuan ke masyarakat secara langsung. Turunnya dia diduga untuk mencuri start kampanye Pilwali Surabaya saat ini.
Saat ini Eri Cahyadi juga diduga memanfaatkan merebaknya pandemi Covid-19 di Surabaya yang belum terkendali ini untuk melakukan kampanye terselubung.
Baca Juga : Respons Keluhan Warga, Dewan Minta PLN Bertindak Proporsional
Sebuah foto dengan banner Gerakan Karina (Kampung Anti Korona) Surabaya beredar viral. Dan pada bagian bawahnya tertulis dilakukan oleh Relawan Eri Cahyadi. Gerakan Karina tersebut dikabarkan juga telah dilakukan di banyak kampung di Surabaya.
Selain itu, terbaru dia memberikan bantuan secara langsung kepada warga di RW 08, Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Selasa (16/6//2020) pagi di Pasar Sayur Pratama. Padahal penyerahan bantuan biasanya dilakukan oleh Wali Kota, wakil atau Sekretaris Kota dan sangat jarang sekali setingkat Kepala Dinas.
Ketua RW 08 Rian Suhariyadi membenarkan telah menerima bantuan dari Pemkot Surabaya. "Yang nyerahkan Kepala Bappeko pak Eri dan pak Ruben. Ada juga Lurah dan Camat tadi," terangnya.
Rian pun kemudian merinci jika bantuan yang diberikan berupa wastafel 14 item beserta satu tandon. "Setelah 20 tahun baru kali ini ada bantuan dari Pemkot Surabaya. Sebelumnya kami sering swadaya menggunakan dana sendiri," imbuhnya.
Media ini kemudian coba mengkonfirmasi perihal bantuan dan adanya Gerakan Karina ke Eri Cahyadi. Namun, sayangnya telpon serta pesan singkat SMS yang terkirim belum dia respon.
Adanya Gerakan Karina dan rajinnya Eri Cahyadi belakangan ini ke masyarakat mendapat tanggapan oleh praktisi hukum senior di Surabaya Abdul Malik dari sisi etika birokrasi. Dia menganggap apa yang dilakukan Eri Cahyadi offside dan di luar tupoksi.
"Ada apa Eri Cahyadi belakangan ini rajin turun ke lapangan? Motivasinya apa? Apalagi itu bukan tupoksinya. Tidak pernah ada Kepala Dinas memberikan bantuan secara langsung," terangnya.
Baca Juga : Basmi Hama Tikus di Area Pertanian, Warga Sumberjati Blitar Manfaatkan Burung Hantu
Malik pun meyakini bahwa Eri sedang melakukan kampanye terselubung saat ini. Apalagi banner dan balihonya sudah banyak terpampang di sudut-sudut Kota Surabaya. "Seharusnya Bawaslu juga bertindak. Jangan mandul begitu," tuturnya.
Kepada instansi Pemkot Surabaya, Malik juga berharap demikian. Yaitu, agar Inspektorat bertindak tegas serta Satpol PP berani menurunkan baliho gambar Eri Cahyadi.
Apalagi menurut Malik, Eri diduga telah melakukan mobilisasi masa saat ini dengan adanya gerakan Relawan Eri Cahyadi. "Bawaslu seharusnya sudah menegur. Sudah cukup bukti," lanjut pria yang juga wakil ketua DPD Gerindra Jatim ini.
Malik menambahkan, biasanya dalam masalah seperti ini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tegas bersikap. Jika ada anak buahnya bertindak jauh di luar tupoksi atau aneh-aneh bakal dimarahi atau disemprot.
"Tapi ini kok diam saja, ada apa? Diindikasikan ini sudah mendapat restu, Risma terlibat dan mendukung," imbuhnya.