free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Klaster Keluarga Pasien Positif Covid-19 Bunulrejo Isolasi Mandiri, Pantauan Diketati

Penulis : Arifina Cahyati Firdausi - Editor : A Yahya

13 - Jun - 2020, 02:44

Placeholder
Ilustrasi penyebaran Covid-19. (Foto: Shutterstock).

Jumlah kenaikan angka pasien positif Covid-19 hingga 12 orang dalam sehari pada Kamis (11/6/2020) kemarin menjadi catatan rekor sepanjang penambahan kasus sejak Kota Malang ditetapkan sebagai zona merah pada Maret 2020 lalu.

"12 tambahan kasus positif kemarin jadi catatan tersendiri, karena ini penambahan terbanyak, rekor sejak Kota Malang berstatus zona merah," ujar Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto saat ditemui di Balai Kota Malang, Jumat (12/6/2020). 

Dari jumlah itu, separuh atau 6 di antaranya terjangkit dari klaster keluarga di wilayah Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Yang mana, sebelumnya diketahui ada seorang pasien positif di wilayah tersebut melakukan isolasi mandiri.

Seiring perjalanan riwayat klinisnya, pasien akhirnya dinyatakan meninggal. Seiring berjalan waktu, hasil tracing yang dilakukan petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang telah dilakukan rapid test di wilayah tersebut kepada 76 orang yang memiliki kontak erat.

"Yang kita rapid itu ada sekitar 76, ada yg sudah di swab terkonfirmasi positif kemarin 6. Mudah-mudahan ya ini nanti tidak bertambah lagi. Karenanya ini menjadi catatan dari kita sendiri untuk satu lingkungan itu," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Wiwid ini menyebut, perawatan isolasi mandiri bagi klaster keluarga yang menjadi perhatian khusus Pemkot Malang saat ini. Sebab, dari keenam pasien ini berada di satu lingkungan wilayah.

Dalam hal ini dikatakannya, Pemkot Malang juga telah mengumpulkan pihak kelurahan setempat hingga RT, RW, dan tokoh masyarakat.

Hal itu berkaitan dengan proses perawatan isolasi bagi pasien untuk seyogyanya bisa dialihkan saja ke tempat yang telah disediakan Pemkot Malang. Yaitu, di Gedung APDN Jl Kawi, Balai Besar Diklat Kemendagri Jl Raya Langsep, Rusunawa Unikama, Rusunawa milik Pemkot Malang, atau di RSUD Kota Malang.

"Ada optional yang akan dilakukan oleh pemerintah kota untuk menarik keluarga-keluarga ini ke rumah karantina. Karena sudah berkembang seperti itu (di satu lingkungan ada jumlah pasien positif yang cukup banyak)," imbuhnya.

Hanya saja, menurutnya pihak kelurahan setempat memutuskan untuk mengayomi warganya secara mandiri. Artinya, bagi keluarga yang menjalani isolasi mandiri tersebut dipastikan tidak akan beraktivitas di luar rumah.

Meski begitu, Pemkot Malang menyampaikan harus ada pengawasan ketat baik dari pengurus dari Kelurahan, hingga tingkat RT, RW. Begitupun, petugas kesehatan dari Dinkes Kota Malang juga akan memantau pergerakan kondisi pasien.

"Karena itu kehendak tokoh masyarakat di situ, ya sudah. Tapi, kita ingin memastikan kalau memang seperti itu ya tolong dengan penuh disiplin," ungkapnya.

Lebih lanjut, apabila dalam perjalanan masa karantina tersebut nantinya ditemui ada penambahan kasus pasien positif Covid-19 yang baru lebih banyak maka akan menjadi evaluasi Pemkot Malang.

Tidak menutup kemungkinan, pasien yang menjalankan isolasi mandiri harus mengikuti langkah yang direkomendasikan Pemkot Malang.

"Tentu dengan catatan (pasien isolasi mandiri), kalaupun toh nanti ternyata dari klaster yang dimaksud ada penambahan ya tentu akan ada evaluasi. Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan langkah yang kita rekomendasikan (harus menjalani isolasi mandiri di rumah karantina)," tandasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Arifina Cahyati Firdausi

Editor

A Yahya