Tagar UIN Malang Sadar (#UINMalangSadar) trending di Twitter dari semalam. Hingga sekitar pukul 07.30 (Kamis, 11/6/2020), tagar ini telah dicuitkan 10,5 tweet.
Dalam tagar tersebut juga tersebar tulisan dengan background merah berjudul "Tolak Kebijakan Tanpa Kebijaksanaan di UIN Malang". Di bawahnya terdapat 5 pertanyaan sebagai berikut.
1. Seberapa urgent ma'had Sunan Ampel bagi mahasiswa baru?
Baca Juga : UIN Malang Gandeng MalangTIMES untuk Dakwah Sampaikan Risalah Agama
2. Bagaimana upaya UIN Malang mencegah penyebaran Covid-19, apabila mahasiswa baru 2020 dari berbagai kota dengan jumlah yang besar tinggal bersama dalam suatu lingkungan (ma'had)?
3. Apa saja kegiatan yang bisa dilakukan di saat sesuai protokol pencegahan Covid-19?
4. Jika PBAK universitas dilaksanakan secara virtual bagaimana dengan Taaruf Ma'hadi dan Shabah Al-Lughah?
5. Apakah mahasantri tetap tinggal di kamar ma'had dengan kuota yang sama? Ma'had putri 10 orang per kamar? Ma'had putra 6 orang per kamar?
Sementara, jauh sebelum munculnya trending itu, UIN Malang sudah menyiapkan 4 skema soal mahasiswa ma'had.
4 skema ini disampaikan Rektor UIN Malang Prof Dr Abdul Haris MAg kepada media ini beberapa waktu yang lalu.
Skema pertama, mahasiswa baru masuk di ma'had dan kuliah sebagaimana biasa. Skema kedua, mahasiswa baru tetap masuk ke ma'had namun kuliah daring.
Skema ketiga, mahasiswa baru masuk namun separuh separuh. Artinya, dua bulan separuh dari mahasiswa baru, tiga bulan berikutnya separuh dari mahasiswa baru. Dengan begini, maka kapasitas mahasiswa di kamar ma'had juga akan berkurang.
Baca Juga : New Normal, Perkuliahan di Kota Malang Akankah Tetap Melalui Daring?
"Artinya separuh itu misalnya dari 3 ribu mahasiswa, 1.500 mahasiswa masuk selama 2 bulan, sedangkan yang lain itu kuliah tetap daring. Setelah 2 bulan ini selesai, mahasiswa kembali ke rumah, kemudian sisanya bergantian masuk ke kampus" papar Prof Haris.
Untuk skema yang keempat, semuanya daring.
Apabila memang nantinya dipilih skema di mana mahasiswa masuk, maka kesehatan mahasiswa menjadi prioritas utama. Protokol kesehatan akan dilakukan dengan ketat.
Sistem di ma'had pun akan diatur sedemikian rupa sehingga mahasiswa akan satu kamar dengan yang satu kota.
"Misalnya dari Surabaya dikelompokkan sendiri, dari Sidoarjo dikelompokkan sendiri," terangnya.
Sementara mahasiswa baru akan masuk di akhir Agustus, skema-skema ini terus akan dievaluasi.
"Jadi seminggu sebelumnya nanti akan diumumkan mana di antara empat alternatif ini yang akan dipilih," tandasnya.