Begitu hangat, begitulah suasana reuni virtual Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) yang digelar melalui aplikasi zoom, Rabu (10/6/2020). Lebih dari 900 alumni bergabung dalam reuni tersebut. Baik alumni di dalam negeri, maupun di luar negeri. Turut hadir dalam reuni tersebut Wali Kota Malang Sutiaji dan Bupati Malang Sanusi.
Mengawali acara reuni, UIN Malang sempat beberapa kali menayangkan video MalangTIMES tentang peletakan batu pertama pembangunan Rumah Tahfidz Al-Qur'an.
Baca Juga : Pengamat Sebut Hadirnya Dokter Reisa Jadi Simbol Politik ala Jokowi
Dalam sambutannya, Rektor UIN Malang Prof Dr Abdul Haris MAg menyampaikan bahwa kegiatan reuni alumni tersebut digagas oleh Ketua Ikatan Alumni UIN Malang.
"Saya sebagai Rektor amat sangat bahagia hari ini karena hari ini kita melakukan kegiatan reuni sedunia. Laporan dari panitia ternyata alumni kita, alumni kita yang bekerja dan studi di luar negeri juga amat sangat banyak," ucapnya.
Alumni UIN Malang tersebar hampir di semua negara. Mulai dari negara besar seperti Amerika, China, Rusia, dan lain sebagainya, sampai negara-negara kecil. Alumni dari dalam negeri juga ada mulai Papua sampai Aceh. Jumlah alumni yang menghadiri reuni virtual itu yakni sekitar 975 alumni.
"Ini menandakan bahwa betapa antusiasnya para alumni untuk mengikuti reuni ini," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut Haris juga menyatakan bahwa para alumni turut men-support pembangunan Rumah Tahfidz Al-Qur'an.
"Hampir 100 orang yang menanyakan, 'Apakah alumni halal menyumbang sebagian hartanya untuk ini? Saya jawab lebih dari halal," katanya.
Selain itu, lanjutnya, UIN juga akan membuka 7 prodi lagi. Yakni 4 prodi teknik serta 3 prodi pertanian, perternakan, dan perikanan. 7 prodi itu akan dibuka di kampus 4 yang berlokasi di Turen Kidul.
"Karena kita mendapatkan tanah hibah dari Bapak Bupati Sanusi yaitu 15 hektar. Dan ini prosesnya telah diurus oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama Dr Uril, dan semuanya sudah beres insya Allah dalam waktu dekat," ucap dia.
Saat ini, UIN Malang juga sudah mulai membangun atau mengalihstatuskan kampus 2 menjadi Rumah Sakit Pendidikan yang dalam waktu dekat akan segera diresmikan. Fokus UIN Malang, kata Prof Haris, adalah melayani semua kebutuhan masyarakat.
"Dan masyarakat yang kita maksud adalah bukan hanya masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat dunia," timpalnya.
Saat ini, kampus 3 UIN Malang telah digunakan untuk perkuliahan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Di sana terdapat dua prodi, pendidikan dokter dan farmasi. Dan dalam waktu dekat izin operasional untuk apoteker akan turun.
Baca Juga : Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Minta Rapid Test untuk Santri Digratiskan
Ke depan, dirinya juga akan mengembangkan perimbangan antara pendidikan S1 dengan Pascasarjana. "Yakni 60 persen untuk Pascasarjana dan 40 persen untuk S1," katanya.
Mengapa demikian? Sebab, kata Prof Haris, S1 membutuhkan ma'had. Sementara kapasitas ma'had UIN Malang hanya sekitar 3.500-5.000 santri.
Sekarang ini, sudah ada 14 prodi di Pascasarjana. Sebentar lagi, akan segera turun 2 prodi lagi yakni Ekonomi Syariah dan Hukum Negara. Jadi, total akan ada 16. Sementara yang baru saja dibuka yaitu prodi s2 Psikologi, Teknologi Informasi, dan Biologi. Ke depannya, kata Haris, masih banyak lagi prodi yang akan dibuka.
"Alhamdulillah semua diminati oleh pengguna jasa pendidikan ini. Mudah-mudahan ke depan UIN Maulana Malik Ibrahim tetap menjadi nomor 1 PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) di Indonesia," harapnya.
Selain peringkat 1 PTKIN di Indonesia, UIN Malang juga memperoleh peringkat 21 dari PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) seluruh Indonesia.
