Partisipasi masyarakat Kabupaten Blitar dalam melawan Covid-19 diwujudkan dengan mendirikan Kampung Tangguh Bencana atau dikenal Kampung Tangguh Semeru. Bermunculannya Kampung Tangguh ini pun diapresiasi khusus oleh Bupati Blitar Rijanto.
Hal ini terlihat saat Rijanto meresmikan dan mensosialisasikan Kampung Tangguh Semeru di Desa Jembewangi, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Selasa (9/6/2020). Dimana orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini didampingi juga oleh Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Kris Bianto, Wakapolres Blitar, Wakil Ketua DPRD Mujib, Kepala BPBD Achmad Cholik, Asisten Pemerintahan dan Kesra Achmad Husein, Kabag Tata Pemerintahan Kabupaten Blitar Bambang Dwi, Kabag Prokopim Hankam Indoro, Muspika Kecamatan Selopuro, relawan Covid-19 Desa Jambewangi, toga-tomas dan masyarakat.
Baca Juga : Hadapi New Normal, Pedagang Pasar Tradisional di Jember Bakal Difasilitasi Face Shield
Dalam sambutannya, Rijanto memberikan apresiasi kepada Desa Jambewangi yang sukses mendirikan Kampung Tangguh. Diharapkan keberadaanya dapat menekan laju penyebaran virus cocona (Covid-19) melalui gotong royong masyarakat.
“Gotong royong warga Desa Jambewangi sangat bagus sekali. Dikemas dengan kondisi yang sewaktu-waktu-waktu siap menghadapi bencana,” ungkapnya.
Di sektor kesehatan, Rijanto melihat Desa Jambewangi sangat tanggap dengan kondisi dan situasi pandemi. Di mana di Desa itu telah dilakukan pemetaan kaum lansia yang rawan penyakit. Pendataan juga menyasar warga hamil dan yang memiliki penyakit kronis.
Sementara di sektor keamanan, Desa Jambewangi mengaktifkan kembali pos kamling dan membangun portal untuk penerapan physical distancing. Serta yang sangat dipuji bupati, Desa Jambewangi membuat lumbung pangan dengan menghidupkan kembali jimpitan.
“Ronda malam selalu diadakan. Ini untuk menekan angka kriminalitas di desa. Kemudian jimpitan berjalan di sini. Ini harus terus dilestarikan karena merupakan budaya gotong royong warisan leluhur kita. Ini patut kita acungi jempol,” tegas orang nomor satu di Kabupaten Blitar.
Sebagai Kampung Tangguh, warga Desa Jambewangi memiliki wawasan mendalam mengenai Covid-19. Mereka juga telah terlatih mengurus jenazah yang meninggal akibat Covid-19. Bupati berharap apa yang dilakukan Desa Jambewangi bisa ditiru oleh desa-desa lain di Kabupaten Blitar.
“Kampung Tangguh ini di Kabupaten Blitar semuanya ada. Perkembanganya ada yang masih berproses dan sudah ada yang jadi seperti di Jambewangi ini. Apa yang dilakukan Jambewangi ini bagus dan kalau desa-desa lain seperti ini, tentu kita akan cepat memasuki new normal life,” ujarnya.
Baca Juga : Ratusan Pejabat Dilantik Secara Daring, Ada yang Berubah di Tubuh Pemkab Tulungagung
Di kesempatan yang sama, Rijanto berpesan kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi new normal life.
“Mau tidak mau kita akan segera memasuki tatanan kehidupan baru atau new normal life. Segala sektor akan ada tatanan baru. Jika masyarakat disiplin menerapkan ini maka hasilnya nanti akan luar biasa,” pungkas pemimpin yang dikenal peduli dan dekat dengan rakyat.
Sementara itu Kepala Desa Jambewangi, Faridatul, menegaskan Kampung Tangguh Bencana akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Kampung Tangguh ini terbentuk sekitar seminggu yang lalu melalui gotong royong dan kekompakan masyarakat.
“Kampung Tangguh ini tidak hanya untuk menghadapi covid ini saja. Tapi akan terus kita laksanakan untuk menghadapi bencana-bencana lain. Kita kompak bisa,” tegasnya.(Adv/Kmf)
