Memasuki masa transisi New Normal Life, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang merencanakan proses penjualan tiket secara online di wilayah pariwisata yang dimilikinya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara, yang menyampaikan rencana penjualan tiket online akan dijalankan saat tempat wisata di Kabupaten Malang kembali beroperasi.
Baca Juga : Masih Labil dan Berbahaya, Wisata Geopark Lumpur Sidoarjo Diprotes
”Sebelum mereka (wisatawan) datang itu, kita upayakan penjualan tiketnya secara online. Jadi kita bisa tahu siapa saja yang berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Malang,” katanya.
Menurutnya, penjualan tiket wisata secara online bertujuan untuk meminimalisir mewabahnya virus Covid-19 di destinasi wisata, saat memasuki masa tansisi New Normal Life di Kabupaten Malang.
”Nantinya di online itu dia (wisatawan) harus mempersiapkan apa saja saat membeli tiket wisata, itu masih kita bahas SOP-nya (Standar Operasional Prosedur),” ujar Made.
Kemungkinan besar, lanjutnya, surat yang harus dilampirkan saat membeli tiket wisata secara online tersebut adalah surat keterangan sehat. ”Pada saat masuk (ke tempat wisata) sudah harus menunjukkan barcod yang nanti akan ditunjukkan ke petugas penjaga loket tiket,” sambungnya.
Pihaknya menambahkan, proses penjualan tiket secara online tersebut sementara ini masih dipersiapkan di satu destinasi wisata. Alternatifnya adalah di Pujon Kidul.
”Nanti objek wisata mana yang sudah dipilih sama teman-teman dari pengelola wisata, akan kita fokuskan dan kita jadikan sebagai percontohan. Sehingga nanti kita bisa menilai, bagaimana SOP yang bagus dan benar,” kata Made.
Baca Juga : Boleh Buka tapi Lokasi-Lokasi Wisata di Kota Batu Belum Siap
Sistem penjualan tiket secara online tersebut, lanjut Made, kemungkinan besar baru bisa berjalan sekitar sebulan ke depan. Sebab, sampai saat ini, selain membahas kesiapan SOP-nya, Disparbud serta pelaku wisata di Kabupaten Malang juga masih gencar melakukan sosialisasi.
”Saya patokannya 1 bulan (baru aktif penjualan tiket secara online). Karena harus kita sosialisasikan dulu kepada masyarakat, itu yang penting. Jadi wisatawan bisa paham jika ternyata kalau ke wisata harus seperti ini, datang harus online. Kemudian masuknya harus seperti ini, di dalam wisata harus selalu menerapkan protokol kesehatan,” ujar Made.