Seorang remaja putri, sebut saja SL (17) warga Kelurahan Kutoanyar tiba-tiba tergeletak dan kejang-kejang di Terminal Gayatri Tulungagung. Kejadian itu awalnya diketahui oleh saksi bernama Ningsih (35) penjual di salah satu warung dalam terminal.
"Saksi melihat ada seorang perempuan duduk di depan warungnya bersama dengan seorang laki-laki berbadan tinggi agak gemuk rambut ikal kelihatan mau melarikan diri," kata Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia melalui Paur Humas, Ipda Anwari Rabu (08/04) pagi.
Tidak lama kemudian, kedua orang tersebut pindah dari tempat duduknya menuju kursi ruang tunggu Bus.
"Namun, lelaki nya itu kemudian meninggalkan perempuanya dalam keadaan tertidur di kursi ruang tunggu," ungkapnya.
Sekitar jam 24.25 Wib petugas Dishub terminal bus melaporkan kejadianya ke Polsek Tulungagung Kota, karena terlihat perempuan itu kejang dan muntah, warga justru menjauh karena takut yang dialami SL adalah penyakit akibat Covid-19.
"Pihak Polsek kemudian menghubungi ambulans rumah sakit untuk dilakukan evakuasi," terangnya.
Saat petugas datang, warga terlihat tetap tak mau menolong atau sekedar mendekat karena terlihat sejumlah petugas medis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pengkap sesuai protap penanganan Covid-19.
"Kemudian terkonfirmasi bahwa korban mengalami over dosis, kita lakukan pemulihan di rumah sakit," ujarnya.
Keterangan yang didapatkan pihak kepolisian dari rumah sakit, saat ditanya korban mengaku habis minum arak.
"Korban saat diinterogasi mengaku bahwa mengalami tak sadarkan diri dan muntah-muntah karena minum arak bersama teman di terminal," paparnya.
Arak dibeli dari Ngadiluwih dekat pasar ke yimur +100 meter, saat minum SL bersama temannya yang biasa mengamen yang disebut bernama Eko dan Gendut.