Beberapa saat lalu sebuah arca ditemukan oleh seorang guru dan pemilik lahan sawah di Dusun Sekarputih, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo. Mengetahui hal tersebut tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur menjelaskan jika itu merupakan Arca Siwa Trisirah.
Ia menjelaskan Arca Siwa Trisirah bisa dilihat dari penggambaran ikon Siwa dengan tiga kepala dalam satu tubuh. Kemudian terdapat tiga kepala yang merupakan ciri dominan dari Siwa Mahadewa.
“Karena Siwa Trisirah itu juga mahadewa. Hanya saja seharusnya ketiga kepala Trisirah tersebut adalah dua kepala laki-laki dan satu kepala wanita,” ungkap Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugraha.
Ketiganya menggambarkan tiga aspek Siwa yakni kepala yang kanan menggambarkan aspek Siwa Aghora. Lalu dibagian tengah menggambarkan aspek Siwa yang Saumya, dan kepala yang kiri menunjukkan aspek feminin dan merepresentasikan sakti Siwa.
Menurutnya pada bagian dahulu sebagai mahadewa, Siwa tampil sebagai The Supreme God yang menjalankan tiga fungsi Trimurti sekaligus, sebagai pencipta, pemelihara, dan pengembali alam semesta ke asalnya.
“Ketiga kepala Siwa Trisirah pun mewakili kekuatan mencipta (sristhi), memelihara (sthiti) dan merusak (laya),” tambahnya.
Dengan demikian, pada ketiga kepala Siwa dalam Trisirah itu berkaitan erat dengan tiga tattwa Siwa di dalam sekte Saiwa Siddhanta.
Salah satu penggambaran Siwa Trisirah yang berasal dari periode Jawa Tengah kuno adalah yang ditemukan di Dieng.
“Dan keterangan tersebut ada di buku Dewa Dewi Masa Klasik terbitan BPCB Jateng," pungkasya.