Mengenal Prosedur Cuci Darah yang Dilalui Hengki Kawilarang Sebelum Meninggal Dunia
Reporter
Mutmainah J
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
21 - Jun - 2025, 05:17
JATIMTIMES - Indonesia masih berkabung atas meninggalnya kepergian desainer kenamaan Indonesia, Hengki Kawilarang pada Jumat (20/6/2025) kemarin. Hal ini terbukti dari trendingnya nama Hengki Kawilarang sejak kepergiannya hingga Sabtu (21/6/2025) atau sehari setelahnya.
Hengki sempat menjalani prosedur cuci darah sebelum wafat, sebagaimana diungkap oleh Aisyahrani, adik penyanyi Syahrini, melalui unggahan Instagram.
Baca Juga : Adu Banteng Smash dan Supra, 2 Pengendara Tewas
"Terakhir teleponan Hengki udah cuci darah tapi semangatnya luar biasa," tulis Aisyahrani, dikutip Sabtu (21/6/2025).
Sementara menurut keponakan Hengki Audrey Fitria Devani, almarhum sempat dirawat di beberapa rumah sakit di Bandung sejak 2024 karena diabetes, lalu mengalami cedera kepala, dan akhirnya didiagnosis mengalami gangguan ginjal.
Kondisi Hengki memburuk akibat komplikasi yang merusak fungsi ginjal. Prosedur cuci darah dilakukan sebagai upaya medis untuk mengatasi kondisi tersebut.
Apa itu Prosedur Cuci Darah?
Dikutip dari National Library of Medicine, cuci darah atau hemodialisis adalah metode pengobatan bagi pasien gagal ginjal, di mana darah pasien dialirkan ke mesin khusus untuk disaring dari zat limbah, cairan berlebih, dan racun.
Setelah proses penyaringan, darah bersih dikembalikan ke tubuh pasien melalui akses vaskular yang dibuat melalui operasi kecil.
Dalam kasus Hengki Kawilarang, penyakit diabetes yang ia derita menyebabkan kerusakan ginjal.
Diabetes merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronis, dan jika tidak ditangani, dapat berujung pada gagal ginjal yang memerlukan cuci darah.
Kapan Cuci Darah Diperlukan?
Prosedur cuci darah biasanya dilakukan saat ginjal hanya berfungsi sekitar 10–15 persen dari kapasitas normal atau ketika kadar kreatinin dan urea dalam tubuh pasien sangat tinggi dan menimbulkan gejala seperti sesak napas, mual, pembengkakan, atau penurunan kesadaran.
Cuci darah juga bisa bersifat sementara bagi pasien dengan cedera ginjal akut, namun menjadi kebutuhan rutin pada penderita gagal ginjal permanen.
Pada kasus seperti Hengki Kawilarang, penurunan fungsi ginjal yang disebabkan oleh komplikasi diabetes menjadi alasan utama dilakukannya prosedur ini...