7 Doa Orang Tersakiti, Agar Musuh Menyesal dan Minta Maaf
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
07 - Feb - 2025, 09:23
JATIMTIMES - Setiap orang pasti pernah merasakan sakit hati akibat perlakuan orang lain. Ketika rasa kecewa dan luka batin tak terhindarkan, berdoa menjadi salah satu cara terbaik untuk menemukan kedamaian dan kekuatan.
Alih-alih membalas keburukan dengan keburukan, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk tetap berbuat baik kepada siapa pun, termasuk kepada mereka yang menyakiti hati.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
ٱدْفَعْ بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِى بَيْنَكَ وَبَيْنَهُۥ عَدَٰوَةٌ كَأَنَّهُۥ وَلِىٌّ حَمِيمٌ
“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." (QS Fushilat: 34)
Ayat ini menunjukkan bahwa dengan membalas keburukan dengan kebaikan, permusuhan dapat berubah menjadi persahabatan yang erat. Sikap ini bukan hanya mencerminkan keindahan ajaran Islam, tetapi juga mampu menghadirkan kedamaian dalam hati dan kehidupan.
Baca Juga : Disbudpar Banyuwangi Minta Penggunaan Kostum Penari Gandrung Ikuti Pakem
Selain bersikap baik, Islam juga menganjurkan umatnya untuk berdoa ketika mendapatkan perlakuan buruk. Rasulullah SAW menegaskan bahwa doa orang yang terzalimi memiliki kekuatan yang luar biasa dan pasti akan diijabah oleh Allah SWT. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tiga doa yang tidak akan tertolak: doa pemimpin yang adil, doa orang yang berpuasa hingga berbuka, dan doa orang yang terzalimi. Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, membuka pintu-pintu langit seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (HR Tirmidzi)
Dengan demikian, doa yang dipanjatkan oleh orang yang disakiti atau terzalimi insyaallah akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Membalas keburukan dengan keburukan lainnya hanya akan memperpanjang rantai permusuhan dan memperburuk keadaan. Bahkan, hal tersebut dapat merusak kedamaian hati dan membuat hidup tidak tenteram.
Sebagai seorang muslim yang baik, kita dianjurkan untuk tetap menunjukkan kebaikan meskipun telah disakiti. Contoh nyata yang diajarkan dalam Islam antara lain:
• Jika seseorang memutus tali silaturahmi, sambunglah kembali hubungan tersebut...