Grab dan GoTo Kembali Bahas Merger, Investor Kejar Kesepakatan Tahun 2025
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
05 - Feb - 2025, 10:10
JATIMTIMES - Pembicaraan mengenai potensi merger antara dua perusahaan teknologi besar Asia Tenggara, Grab dan GoTo, kembali mencuat. Menurut sumber Reuters, diskusi intensif antara Grab dan GoTo telah memasuki tahap lanjutan sejak Desember 2024.
Langkah ini diklaim sebagai bagian dari upaya kedua perusahaan untuk menekan kerugian yang terus dialami dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga : DPP LDII: Penghentian Impor Pangan Penting untuk Kemandirian Pangan
Grab, yang berbasis di Singapura, dikenal sebagai perusahaan transportasi daring dan pengiriman makanan terkemuka di Asia Tenggara. Sementara itu, GoTo yang berbasis di Indonesia adalah hasil penggabungan antara Gojek dan Tokopedia, yang juga mengoperasikan layanan transportasi dan e-commerce.
Meski pembicaraan berlangsung serius, belum ada jaminan bahwa kesepakatan merger akan tercapai. Sebelumnya, beberapa upaya negosiasi pada tahun-tahun sebelumnya selalu menemui jalan buntu.
"Tidak ada yang bisa dipastikan karena negosiasi ini sangat sensitif dan bersifat rahasia," ujar salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya kepada Reuters, dikutip Kamis (5/2/2025).
Kabar pembicaraan merger ini langsung mempengaruhi pergerakan saham kedua perusahaan. Saham GoTo yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta melonjak 7,4%, sementara Grab mencatatkan kenaikan 8,8% dalam perdagangan pra-pasar. Jika berhasil bergabung, nilai gabungan kedua perusahaan ini diperkirakan mencapai sekitar $25 miliar.
Namun, dalam pernyataan resmi yang dirilis Selasa lalu, GoTo membantah keterlibatan dalam diskusi merger dengan pihak mana pun, termasuk Grab. "Perseroan tidak terlibat dalam pembicaraan mengenai transaksi merger dan tidak memiliki rencana aksi korporasi material dalam 12 bulan ke depan selain pelaksanaan pembelian kembali saham," jelas pihak GoTo.
Baca Juga : Baca Selengkapnya