Sopir Truk Demo Pembatasan Jalan, Halaman Pemkab Jember Mirip Terminal Angkutan Barang
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
Yunan Helmy
03 - Feb - 2025, 04:25
JATIMTIMES – Massa yang tergabung dalam Paguyuban Sopir Truk Bersatu, Senin (3/2/2025), menggelar aksi demo dengan mengendarai ratusan truk ke Pemkab Jember. Bahkan aksi para sopir truk dan juga warga Puger ini menyebabkan Jalan Sudarman di depan Kantor Pemkab Jember mirip terminal angkutan barang.
Aksi demo ribuan sopir truk ini terjadi menyusul adanya pembatasan jalan menuju Kecamatan Puger, Jember, yang diminta oleh massa lainnya dari kubu warga Desa Kasiyan Timur beberapa waktu lalu. Permintaan warga itu disepakati oleh bupati.
Baca Juga : Mobil Ganti Pelat Nomor Tulisan Kanji Jepang Ditilang Polresta Malang Kota
Warga menuntut agar kendaraan truk besar tidak diizinkan untuk melintas, terutama truk menuju pabrik Semen Imasco, dikarenakan menyebabkan kerusakan jalan.
Ribuan sopir truk menuntut agar pembatasan jalan menuju ke Kecamatan Puger dibuka kembali. Sebab, tuntutan kubu warga Desa Kasiyan Timur yang meminta perbaikan jalan sudah mendapat respons baik dari Pemerintah Provinsi Jatim dengan digelontorkannya anggaran perbaikan sekitar Rp 53 miliar.
Namun, meski anggaran untuk perbaikan jalan sudah disetujui oleh Pemerintah Provinsi Jatim, warga di Desa Kasiyan Timur enggan memberikan kesempatan bagi sopir untuk melintas karena tonase angkutan yang yang disyaratkan warga dinilai tebang pilih.
"Kami tetap meminta jalan dikembalikan seperti semula. Jalan kan sudah mau diperbaiki, tapi kami kok tidak boleh melintas. Ini namanya diskriminasi sepihak. Sandang pangan kami tertutup akibat pembatasan jalan. Itu jalan umum dan pemerintah sudah bersedia membenahi. Seharusnya kami juga bisa melintas,” teriak Samsul Arifin, korlap aksi paguyuban sopir, saat orasi.
Samsul mendesak agar pemerintah membuka akses untuk kendaraan truk menuju Puger agar mereka para sopir truk bisa bekerja kembali. Bukan hanya itu. Akibat dari dibatasinya kendaraan yang melintas, beberapa usaha UMKM warga menuju Puger juga lesu karena sopir truk yang selama ini menjadi pelanggannya tidak bekerja.
“Saya tetap meminta jalan dibuka. Jika tidak, berarti memang Pemkab Jember tidak peduli dan kami akan bertahan dan membuka sendiri jalan tersebut. Apalagi barusan aspirasi dengan pihak terkait, yaitu pemkab dan Dinas PU Bina Marga tidak ada solusi dan terkesan sepihak. Jangan salahkan kami jika terjadi benturan lebih besar sesama warga yang menghendaki pembatasan jalan. Kami sudah siap demi bisa bekerja kembali,” tegasnya...