Viral Antrean Pembelian Gas LPG 3 Kg Mengular, Kebijakan Baru Pemerintah Picu Polemik?

Reporter

Binti Nikmatur

03 - Feb - 2025, 01:33

Tampak antrean warga yang hendak membeli gas LPG 3 kg di Kabupaten Tangerang, Banten. (Foto: @undercover.id)


JATIMTIMES - Baru-baru ini, antrean panjang masyarakat untuk mendapatkan gas LPG 3 kg atau yang dikenal sebagai “gas melon” menjadi viral di media sosial. Fenomena ini muncul setelah pemerintah menerapkan kebijakan baru terkait penyaluran gas LPG 3 kg, yang tidak lagi melalui pengecer, tetapi langsung dari pangkalan resmi. 

Adapun kebijakan pemerintah terkait gas melon diklaim bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapatkan harga yang murah dan seragam sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah. Dengan adanya aturan baru ini, diharapkan tidak akan ada lagi perbedaan harga yang signifikan, khususnya harga yang jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan bahwa pemerintah membuka peluang bagi pengecer untuk mendaftar sebagai pangkalan resmi. Mereka diberikan waktu satu bulan untuk mendaftarkan usahanya melalui Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik (Online Single Submission/OSS). 

"Pengecer justru bisa menjadi pangkalan resmi. Mereka hanya perlu mendaftarkan Nomor Induk Berusaha (NIB) terlebih dahulu," ujar Yuliot. 

Seiring dengan diterapkannya kebijakan tersebut, sejumlah video yang memperlihatkan antrean panjang warga untuk mendapatkan gas LPG 3 kg viral di media sosial. Salah satu video diunggah oleh akun Instagram @undercover.id, yang menunjukkan puluhan warga berbaris panjang di depan sebuah apotek di Kabupaten Tangerang, Banten. 

Dalam unggahan tersebut, terdengar perekam video mengingatkan agar warga yang mengantre menyiapkan KTP. 

"KTP jangan lupa, wajib menunjukkan KTP," ungkap perekam video. 

Salah satu warga tampak menunjukkan KTP terlebih dulu untuk mendapatkan gas LPG. Kemudian KTP yang ditunjukkan difoto oleh diduga salah satu petugas pangkalan resmi. 

Dalam video itu juga terlihat satu truk muatan gas LPG berhenti di depan sebuah apotek di Kabupaten Tangerang, Banten. Diduga pangkalan resmi tersebut sengaja menurunkan gas di area itu lantaran aturan larangan menjual ke pengecer. 

Sontak, video ini memicu berbagai reaksi dari warganet. 

"Sumpah kebijakan baru ini, enggak bijak sama sekali. Gas 3kg udah enggak boleh dijual di pengecer. Bayangin orang’ desa atau pedalaman yang gak bisa akses ke depot Ipg karena jauh dari jangkauannya mereka, kadang-kadang kebijakan pemerintah gak dipikirin mateng-mateng," @Ipw_ha***. 

"@erickthohir @prabowo @sekretariat.kabinet @tedsky.89 @gibran_rakabuming tolong dong. 2 Minggu ini gas ko hilang dari peredaran. Kami yg bergantung hari hari dengan gas. Di buat ngantri Berjam jam. Blum lagi nyari sana sini," @omkumi***. 

"Keburu pingsan duluan mau masak juga..bayangin gas melon cm punya 1 terus pas lg mau masak eh malah abis terus jalan kaki ke tempat agen sambil nenteng tabung gas yg berat..Kasian rakyat kecil makin sulit aja hidupnya.....

Baca Selengkapnya


Topik

Ekonomi, gas lpg, lpg 3kg, gas melon,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette