Apa yang Terjadi jika Benar Dolar Anjlok Hingga Rp 8 Ribu Rupiah?
Reporter
Mutmainah J
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
01 - Feb - 2025, 08:00
JATIMTIMES - Secara mengejutkan dolar tiba-tiba berada di angka Rp 8 ribu rupiah di halaman resmi Google Finance, Sabtu (1/2/2025). Dengan demikian, dolar AS melemah 50,04 persen terhadap rupiah.
Hal ini pun membuat kepanikan di kalangan masyarakat Indonesia hingga membuat kata kunci Dolar menduduki trending topik hampir di semua sosial media seperti X, Google Trend dan Google Search. Lantas mengapa jika dolar AS anjlok?
Mengapa Dolar jadi Acuan?
Baca Juga : Heboh Kurs Rupiah terhadap Dolar Cuma Rp 8 Ribu di Google
Diketahui, dolar digunakan sebagai acuan mata uang dunia telah dimulai sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua, terutama setelah ditandatanganinya Perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944. Perjanjian ini disepakati di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, dan bertujuan untuk menciptakan sistem nilai tukar mata uang yang stabil dengan menggunakan emas sebagai standar universal.
Perjanjian ini tidak hanya berperan penting dalam membentuk ekonomi global pasca perang, tetapi juga mengukuhkan posisi dolar AS sebagai mata uang dominan dunia.
Menurut seorang ekonom dari Universitas Airlangga (Unair), Rossanto Dwi Handoyo, dolar mulai digunakan sebagai mata uang acuan dunia karena adanya kebutuhan untuk memperbaiki kekacauan dalam perdagangan dan pembayaran internasional setelah Perang Dunia Kedua.
Pada waktu itu, banyak negara mengalami ketidakstabilan ekonomi dan kesulitan dalam menjaga nilai tukar mata uang mereka. Amerika Serikat, sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar setelah perang, menawarkan dolar sebagai mata uang yang stabil dan dapat diandalkan untuk transaksi perdagangan internasional. Amerika juga memberikan jaminan bahwa setiap dolar yang dicetak akan didukung oleh cadangan emas di Bank Sentral Amerika, di mana satu dolar dihubungkan dengan 1/35 ons emas.
Jaminan ini menciptakan kepercayaan dunia internasional terhadap dolar Amerika. Dengan adanya backup berupa emas, setiap negara yang melakukan perdagangan internasional merasa aman menggunakan dolar sebagai alat tukar.
"Dengan jaminan seperti itu, akhirnya menimbulkan kepercayaan atau trust dunia internasional kepada dolar. Maka dari itu, setiap Amerika Serikat mencetak mata uang perlu di backup dengan menaruh emas di Bank Sentral Amerika,” ungkap Rossanto, dikutip Sabtu (1/2/2025)...