Viral Pelajar SMP Berkelahi Jadi Tontonan di Malang: Berawal Blayer Motor, Berujung Mediasi Damai
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Yunan Helmy
18 - Jan - 2025, 08:20
JATIMTIMES - Kejadian viral dua pelajar SMP berkelahi namun hanya jadi tontonan ternyata terjadi di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Hari ini, Sabtu (18/1/2025), Polsek Wajak telah memanggil kedua pelajar tersebut beserta wali murid dan guru untuk melakukan mediasi.
"Sudah dilakukan mediasi kedua belah pihak, kedua orang tua dan pihak guru juga hadir dalam mediasi," ungkap Kapolsek Wajak AKP Achmad Zainuddin saat dikonfirmasi usai mediasi berlangsung.
Baca Juga : Pemotor Tewas usai Ngebut dan Tabrak Bedak di Kota Malang
Pada serangkaian mediasi tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan dengan damai. Hal itu dibuktikan dengan surat pernyataan yang disampaikan oleh kedua belah pihak.
"Pada intinya, surat pernyataan tersebut membahas bahwa kedua belah pihak tidak saling menuntut dalam permasalahan ini. Selain itu, kedua orang tua dan pihak sekolah juga berkewajiban mengawasi dan membina para pihak (yang sempat berkelahi)," ungkapnya.
Sebelumnya, perkelahian dua orang pelajar tersebut sempat viral di media sosial. Dalam narasinya, disebut ada anak yang berkelahi namun tidak dilerai malah dijadikan tontonan.
Terlihat, kedua anak yang terlibat perkelahian tersebut masih mengenakan atribut seragam sekolah. Mirisnya, sebagian besar dari yang menonton adalah para siswa siswi pelajar sekolah.
Terlihat, kedua anak tersebut sempat saling bergumul hingga memukul dan menendang. Tak jarang, pukulan tersebut menyasar di bagian sensitif seperti kepala dan bagian tubuh lainnya.
"Sama anggota sudah ditindaklanjuti, intinya itu sesama pelajar antar SMP, itu masih anak SMP tapi beda sekolah. Saya tidak bisa sebutkan (identitas), karena masih anak SMP," terang Achmad.
Mempertimbangkan karena masih anak di bawah umur itulah, polisi akhirnya juga enggan menjelaskan secara rinci kapan dan di mana perkelahian antar pelajar tersebut terjadi. "Memang di situ itu (lokasi perkelahian) kalau sore itu anak-anak biasanya sepulang sekolah itu nongkrong," terangnya.
Achmad menyebut, penyebab perkelahian tersebut hanya masalah kesalahpahaman. Di mana, salah satu dari pelajar tersebut berkendara dengan ugal-ugalan. Yakni menarik atau memainkan tuas gas sepeda motor atau biasa disebut dengan istilah blayer-blayer.
Baca Juga : Baca Selengkapnya